Suara.com - Menjalani hari-hari dalam suasana lockdown atau karantina wilayah selama pandemi Covid-19 terkadang membosankan dan orang tua sulit membuat anak-anak terhibur. Namun bagi dua kakak beradik di Prancis, bermain di masa karantina justru membuahkan penemuan yang sangat berharga.
Penemuan ini bermula ketika orang tua mereka memutuskan untuk meninggalkan ibu kota Paris ketika Prancis memberlakukan karantina wilayah. Pria Australia temukan bongkahan emas senilai Rp 1 miliar Selundupkan emas Rp1,1 miliar di sepatu, perempuan ditangkap di perbatasan Rusia-China Toilet emas 18-karat dicuri dari pameran seni di Inggris
Mereka kemudian berpindah ke rumah keluarga yang terletak di kota Vendôme, ke arah selatan Paris. Kedua anak laki-laki yang berusia sekitar 10 tahun tersebut hendak membuat gubuk di halaman belakang dengan menggunakan batang, daun, dan sprei.
Ayah mereka, seorang pengusaha berusia 60-an, memberitahukan bahwa ada sprei-sprei lama milik nenek yang dapat digunakan untuk membuat gubuk. Sprei itu disimpan di kamar yang tidak ditempati.
Baca Juga: Geger! SPG Solo Paragon Mall Positif Corona dari Rapid Test
Emas batangan seberat dua kilogram
Ketika anak-anak itu mengambil sprei "dua benda yang cukup berat" jatuh, tutur seorang juru lelang setempat, Philippe Rouillac, kepada media BFMTV.
"Mereka tidak memperhatikan benda-benda itu dan mengembalikannya."
Tetapi anak-anak itu kemudian menceritakan apa yang terjadi.
"Sang ayah meminta mereka untuk mengambilnya," jelas Rouillac. "Namun pada mulanya ia mengira barang itu adalah tempat pisau milik nenek."
Baca Juga: Habis Sholat Idul Fitri, Belasan Jamaah Masjid di Cianjur Dites Corona
Ia lalu menghubungi perusahaan Rouillac untuk mengeceknya, dan setelah mengirimkan beberapa foto, ia pun mendapat kabar gembira.
Benda-benda itu ternyata bukan tempat pisau melainkan dua emas batangan, masing-masing seberat 1 kg.
Kedua emas batangan itu sekarang ditawarkan lewat situs lelang yang dijalankan oleh Philippe Rouillac. Masing-masing ditaksir bernilai 40.000 euro atau sekitar Rp630 juta.
Dalam perkembangannya terungkap bahwa emas batangan itu dibeli oleh nenek mereka pada tahun 1967 dan bahkan masih lengkap dengan kwitansinya.
Selain itu, harga emas sekarang telah naik karena pandemi virus corona.
"Kami akan menunggu sampai harga emas naik lagi," kata Rouillac. "Emas itu sekurang-kurangnya akan laku 100.000 euro (Rp1,6 miliar)."
Akan tetapi kakak beradik itu mengajukan syarat apabila barang-barang yang mereka temukan akan dijual.
"Kepada ayah mereka, mereka mengatakan: 'Kami akan mempunyai kolam renang,'" kata Rouillac menirukan permintaan anak-anak itu.