Suara.com - Khatib Sholat Idul Fitri 1441 Hijriyah di Masjid Raya Alfatah, Kota Ambon, Provinsi Maluku ustadz Abdul Rahman Tuanaya mengungkapkan obat paling ampuh untuk mengobati virus corona jenis baru penyebab COVID-19. Obatnya adalah kesabaran dan iman yang sungguh-sungguh kepada Allah SWT.
Dikatakannya, saat ini dunia disibukkan dengan penyebaran virus corona yang hanya bisa dilihat di bawah mikroskop, tetapi memiliki kemampuan merusak jaringan tubuh dan menimbulkan kematian jutaan umat manusia.
"Saat-saat pandemi COVID-19 seperti ini, obatnya hanya satu yakni kesabaran dan kita butuh 'nutrisi iman' yang sungguh-sungguh kepada Allah SWT," katanya pada khutbah di depan 1.000-an umat Muslim yang memenuhi masjid terbesar di Kota Ambon, Minggu (24/5/2020).
"Semua orang, termasuk di Indonesia begitu panik dengan virus yang tergolong baru ini. Kampanye kesehatan tentang bahaya penyakit dilakukan secara masih, ciri-ciri orang terinveksi juga disebarluaskan," lanjutnya.
Baca Juga: Peringatan! 2 Kecamatan Surabaya Ini Paling Banyak Pasien Corona
Dalam konsisi seperti ini, menurutnya, semua orang cepat menyikapi perkara yang membahayakan, tetapi sebaliknya begitu pasif menyikapi perkara yang membahayakan jiwa, hati bahkan agama.
Dia menandaskan saat pandemi COVID-19 merebak seharusnya umat tidak hanya memakai "masker jasmani", tetapi juga "masker keimanan" dan membutuhkan "mineral kesabaran" serta "vitamin" ketulusan dan kejujuran.
"Itu semua obat yang paling ampuh untuk menangkal virus COVID-19," katanya.
Ustadz Abdul Rahman juga menyebutkan sifat kesombongan merupakan virus yang paling berbahaya dibanding pandemi COVID-19.
"Virus tertua di muka bumi dan memiliki daya rusak yang fatal yakni kesombongan. Seseorang yang terjangkit virus ini, maka dia diharamkan atas surga sebagaimana iblis juga diusir karena terjangkit virus sombong," katanya menegaskan.
Baca Juga: Thailand Kembali Laporkan Tak Ada Penambahan Pasien Virus Corona
Ditegaskannya bahwa hanya sedikit orang yang memiliki pengetahuan tentang gejala seseorang terpapar virus sombong, bahkan terkadang terkadang manusia tidak menyadari dirinya sudah terpapar virus sombong ini.