Prabowo Prank Asistennya yang Ketiduran dan 4 Berita Populer Lain

Minggu, 24 Mei 2020 | 16:36 WIB
Prabowo Prank Asistennya yang Ketiduran dan 4 Berita Populer Lain
Menhan Prabowo kerjai asisten pribadinya yang ketiduran. (Foto: Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan hal iseng ketika melihat asisten pribadinya ketiduran. Video ketika Prabowo mengerjai asistennya viral di media sosial

Sementara itu, para ulama dari FPI mendesak Habib Bahar bin Smith kembali dibebaskan bahkan mereka mengancam akan melakukan pembangkangan sipil.

Berikut 5 berita populer yang dihimpun Suara.com pada Minggu (24/5/2020).

1. Asisten Pribadi Ketiduran di Kursi, Menhan Prabowo Minta Semua Diam

Baca Juga: Rektor UAA: Pekan Pertama Syawal Berpotensi Timbulkan Ledakan Pasien Corona

Prabowo Subianto kerjai anak buahnya yang tertidur (TikTok/_audrey_70s)
Prabowo Subianto kerjai anak buahnya yang tertidur (TikTok/_audrey_70s)

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tampak mengerjai asisten pribadinya yang ketiduran. Hal ini terkam dalam sebuah video yang viral di media sosial, Sabtu (23/5/2020).

Seperti diberitakan terkini.id - jaringan Suara.com, pada video yang viral itu tampak asisten pribadi Prabowo tertidur di kursi sambil mengenakan masker hitam.

Baca selengkapnya

2. Ancam Pembangkangan Sipil, FPI Hingga MUI DKI Desak Habib Bahar Dibebaskan

Terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap remaja Bahar bin Smith menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
Terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap remaja Bahar bin Smith menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

Para ulama dari organisasi musyarakat seperti Front Pembela Islam (FPI), GNPF, PA 212 hingga MUI DKI mengecam pencambutan asimilasi yang didapat oleh Habib Bahar bin Smith serta penangkapan yang dinilai berlebihan.

Baca Juga: Idul Fitri, Pangandaran Diguncang Gempa Magnitudo 5,1

Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan, pencabutan asimilasi tersebut adalah merupakan bentuk arogansi kekuasaan terjadi terhadap umat Islam dan tokoh yang kritis terhadap negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI