'Sedih sekali: Salat Id dan Lebaran sendirian di kos'
Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi Nindya, seorang pekerja swasta di Jakarta. Perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur itu kehilangan ayahnya, Maret lalu.
Belakangan, virus corona juga membuatnya tidak bisa bertemu dengan keluarganya di Malang, untuk merayakan Lebaran.
Ketika Lebaran kalahkan ketakutan akan Covid-19: 'Kalau sudah terjangkit saya pasrah saja' kata warga yang ikut berdesakan belanja Lebaran Lebaran di tengah pandemi Covid-19: ‘Mau marah, saya enggak bisa marah ke siapa-siapa’ Lebaran di tengah pandemi, dari menikmati ketupat sampai berbagi paket makanan
Baca Juga: 12 Ucapan Idul Fitri dari Tokoh Politik, Unggahan Fadli Zon Bikin Terharu
Nindya menghabiskan waktu perayaan Lebaran sendirian di kos. Ia mendengar suara takbir, melaksanakan salat Idul Fitri, dan bersilaturahmi dengan keluarga secara virtual di dalam kamar.
"Sedih, merasa sepi. Biasanya berkumpul, makan, saling cerita dengan keluarga, salat bersama-sama. Sekarang kegiatanya seperti biasa saja di kos. Tidak ada perbedaan, seperti tidak merasakan Lebaran, benar-benar sendiri, di perantauan sendiri," ujarnya.
'Salat Id di rumah mengurangi esensi Lebaran'
Sementara itu, bagi Lukman, pekerja swasta di Jakarta, salat Idul Fitri berjamaah di masjid atau lapangan adalah ritual penting di setiap perayaan Idul Fitri.
Namun tahun ini Lukman dan keluarganya menjalaninya di rumah di tengah pandemi virus corona.
Baca Juga: Anti Mainstream, Ucapan Idul Fitri Ini Malah Bikin Kepala 'Cenat-Cenut'
"Seumur hidup saya, melaksanakan salat Id itu di masjid atau lapangan berjamaah. Tapi, kali ini jadi di rumah, sedih banget. Rasanya itu ada satu elemen penting Lebaran yang sakral hilang. Esensi Lebaran jadi sangat berkurang," kata Lukman yang pulang ke rumahnya di Bandung, Jawa Barat.