Suara.com - Nasib malang dialami seorang bocah berusia 5 tahun bernama M. Axel Azammy. Ia mengalami kecelakaan yang cukup parah saat bermain sepeda di lingkungan rumahnya di kawasan Cipaku Bogor.
Axel mengalami cedera kepala yang serius lantaran seluruh tulang mukanya retak akibat jatuh dari sepeda.
Berdasarkan keterangan ayah Axel, Arif Yuliardi, Axel tengah bermain sepeda bersama teman dan kakaknya pada Selasa sore (19/5/2020).
Namun karena rem sepedanya blong, Axel pun terjun dari sepedanya ke jalanan curam. Nahas, kepalanya menghantam batu besar yang ada di jalanan itu.
Baca Juga: Dewan Masjid DKI Jakarta Bolehkan Takbiran di Masjid, Tapi Patuhi Protokol
Darah bercucuran dari kepala bocah lima tahun tersebut. Ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit UMMI Bogor. Lantaran Axel kehilangan bergitu banyak darah, ia langsung dirujuk ke RS PMI Bogor.
"Di sana dia mendapatkan tindakan CT Scan, MRI dan beberapa obat penghilang sakit. Dari hasil MRI terlihat banyaknya tulang muka yg patah dan rusak membuat 3 dokter specialis (bedah syarat, mata dan THT) angkat tangan dan merujuk axel ke RSCM," kata Arif Yuliardi saat dihubungi Suara.com.
Namun karena situasi RSCM Jakarta Pusat penuh, Axel harus menunggu lebih lama di RS PMI Bogor.
Mengetahui anaknya membutuhkan pertolongan secepat mungkin, Arif kemudian mencari rumah sakit lain yang sekiranya memiliki fasilitas yang sama dengan RSCM.
"Akhirnya RSPAD sanggup untuk menerima Axel, (tanggal) 21 kemarin akhirnya ditransfer ke sini," kata Arif lagi.
Baca Juga: Kuba Sebut Temukan Dua Obat Covid-19, Diklaim Ampuh dan Bisa Tekan Kematian
Setelah beberapa hari mendapt perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, akhirnya Axel mendapat tindakan operasi untuk membersihkan darah yang menurupi kedua matanya. Axel juga mendapat tindakan pemasangan plat di mukanya.
Kejadian yang menimpa bocah kecil ini membuat kedua orang tua kecil ini harus berupaya ebih keras untuk menanggung biaya perawatan.
Diakui Yuliardi bahwa mereka masih belum bisa memperkirakan total biaya yang harus ditebus karena proses perawatan yang masih panjang. Namun sebagai pekerja swasta, orang tua Axel mengaku cukup kesulitan terlebih di masa krisis pandemi corona seperti saat ini.