Massa Berkerumun di Pasar dan Mal, Psikolog: Efek Lama Terpendam Sejak PSBB

Jum'at, 22 Mei 2020 | 21:27 WIB
Massa Berkerumun di Pasar dan Mal, Psikolog: Efek Lama Terpendam Sejak PSBB
Tangkap layar membludaknya orang di Pasar Kebayoran Lama di masa PSBB. (istimewa).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kita berhadapan dengan sekelompok orang yang mematuhi aturan PSBB dan yang tidak patuh PSBB. Yang membedakan tergantung bagaimana orang mempersepsikan keuntungan bagi dirinya lebih besar yang mana," terangnya.

Ketiga, pendekatan kebiasaan prilaku masyarakat. Kebiasaan perilaku masyarakat itu susah untuk diubah. Menurutnya, mengenai kebiasaan masyarakat itu seperti belanja kebutuhan lebaran seperti beli baju seharusnya dikelola dengan baik oleh pemerintah. Namun pemerintah luput terkait hal itu.

"Kalau sudah bicara kebiasaan, kita akan sulit untuk mengubahnya. Misalnya anda biasa naik mobil manual, kemudian diganti ke metik itu perlu penyesuaian. Nah masa transisi antara lebaran yang tidak PSBB dan lebaran di saat PSBB itu gak ada yang mengelola," tuturnya.

"Jadi pengelolaan masa transisi kebiasaan masyarakat ini tidak disentuh sama sekali. Nggak ada mitigasinya sama sekali, itu yang luput dari pemerintah."

Baca Juga: Jubir Covid-19 Bolehkan Warga Beli Baju Lebaran di Pasar Saat Pandemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI