Dalam tujuh tahun perjalanan spiritualnya untuk menemukan Islam, Alan bercerita apa yang ia sebut "meneteskan air mata paling indah."
"Pertama kali saya menangis dengan air mata paling indah yang pernah saya rasakan adalah saat saya berada di Padang Arafah, di luar Mekah saat menunaikan ibadah haji," cerita Alan tentang pengalaman tahun 2016 itu.
"Saya tidak pernah merasakan air mata seperti ini sebelumnya. Rasanya sangat berharga, seperti permata, dengan kesucian yang sangat dalam. Saya bahkan ingat suhu air mata ini, terasa dingin, tidak seperti air mata hangat saat kita menangis."
Air mata yang menunjukkan "berkah luar biasa serta kebesaran Allah yang maha pengasih," katanya lagi.
Baca Juga: DPR Minta Aparat Tak Represif Kepada Warga yang Salat Ied di Lapangan
Tangisan dalam perjalanan spiritual ini juga terjadi bila mendengar tentang kisah kehidupan Nabi Muhammad atau mendengar tentang kebaikan yang dilakukan orang, katanya.
"Namun air mata ini berbeda dari air mata istimewa yang mengalir di Padang Arafah, air mata yang sangat berarti bagi saya. Inilah apa yang dilakukan Tuhan menggerakkan hati manusia."
Belajar tentang Islam selama 18 bulan
Setelah mendengar azan ketika berlibur di Turki pada tahun 2011, Alan langung membeli Qur'an di toko buku di Inverness, mulai mempelajari Qur'an, salat, serta berpuasa.
Ia mengatakan "Quran begitu mengguncangkan jiwanya, karena apa yang dibaca begitu banyak tentang diri sendiri. Sesuatu tentang diri sendiri yang tidak saya sukai dan saya memutuskan untuk berubah."
Baca Juga: Luke Shaw: Mason Greenwood Titisan RvP
"Saya lakukan ini sendiri sekitar 18 bulan, tanpa bantuan siapa pun dan sebelum saya bertemu dengan seorang Muslim pun."