Suara.com - Petugas kepolisian Australia menemukan 300 gram zat metamfetamin tersembunyi di dalam sebuah buku pelajaran anak-anak.
Modus penyelundupan narkoba ini diketahui pertama kali oleh Petugas Pasukan Perbatasan Australia di pangkalan kargo udara Perth.
Menyadur News.com.au, ketika paket memasuki pemeriksaann sinar x-ray, petugas melihat ada yang aneh di bagian sampul belakang buku untuk anak Taman Kanak-Kanak tersebut.
Ketika diperiksa, ternyata ada metamfetamin yang telah ditutupi dengan bubuk cabai sebelum ditutup oleh sampul buku.
Baca Juga: Achmad Yurianto: Indonesia Punya 104 Laboratorium Deteksi Spesimen Covid-19
Dalam perkembangannya pihak kepolisian kemudian menangkap Rossiter McQueen, yang diduga sebagai dalang dibalik penyelundupan narkoba menggunakan buku anak-anak ini.
Ketika rumahnya digeledah, petugas Polisi Federal Australia menemukan paket buku yang diduga telah dipisahkan dari metamfetamin.

Selain itu, polisi juga menemukan uang sebanyak 7000 dolar Australia atau setara dengan Rp 67,4 juta, beserta ganja.
McQueen yang dijadwalkan sidang di Pengadilan Perth pada Jumat (22/5), tidak dapat hadir dengan alasan sakit.
Komandan AFP Western John Tanti mengatakan warga Australia Barat diperkirakan mengonsumsi 1.482,7 kilogram metamfetamin setiap tahun.
Baca Juga: Takbiran Hanya Boleh Dilakukan di Masjid, Anies: Maksimal 5 Orang
"Terlalu banyak orang yang membuang-buang uang untuk obat-obatan terlarang, memberikan keuntungan kepada para penjahat yang merugikan masyarakat dan yang tidak peduli dengan bahaya sosial dan kesehatan akibat penggunaan narkoba," ujar Tanti.