Polisi Kewalahan Bubarkan Warga di Pasar Kebayoran Lama: Pada Nakal-nakal

Jum'at, 22 Mei 2020 | 16:44 WIB
Polisi Kewalahan Bubarkan Warga di Pasar Kebayoran Lama: Pada Nakal-nakal
Tangkap layar membludaknya orang di Pasar Kebayoran Lama di masa PSBB. (istimewa).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang lebaran Idul Fitri sejumlah pengunjung memadati Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (22/5/2020) pagi. Kemacetan terjadi meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi virus corona baru Covid-19.

Foto-foto yang menampilkan aktivitas kepadatan pengujung dan kemacetan di sekitar kawasan Pasar Kebayoran Lama itu diunggah oleh akun Instagram @jktinfo. Dalam keterangannya, @jktinfo menyebut peristiwa tersebut terjadi pada pagi tadi.

Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Indra Ranudikarta membenarkan adanya kepadatan pengujung dan kemacetan di Pasar Kebayoran Lama jelang lebaran tersebut. Namun, Indra menyampaikan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti dengan membubarkan kerumunan pengujung tersebut.

"Iya sudah kami tindaklanjuti," kata Indra saat dikonfirmasi, Jumat, (22/5/2020).

Baca Juga: H-2 Lebaran Melesat 634 Kasus, Kasus Covid-19 RI Kini Tembus 20.796 Orang

Indra mengklaim pihaknya bersama anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sedari awal telah berupaya menertibkan masyarakat agar tidak berkerumun. Hanya saja Indra mengaku kewalahan lantaran kerumunan masyarakat tersebut tetap saja terjadi meski telah diatur dan diberi imbaun.

"Dari malam, sore kita sudah tindaklanjuti terus itu. Cuma memang permasalahannya masih juga banyak yang nakal-nakal, memang agak susah budaya masyarakat," ungkapnya.

Indra lantas mengemukakan bahwa, petugas dari kepolisian dan Satpol PP kewalahan lantaran jumlah personel tidak lebih banyak dari pedagang yang berada di Pasar Kebayoran Lama. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu kendala petugas dalam menertibkan pengujung dan pedagang.

"Tetapi bukan berarti kita tidak tindaklanjuti, kalau ada pelanggaran pasti kami tindaklanjuti, tapi kalau ditanya masih ada (pelanggaran) masih adalah, kita kan sifatnya cuma meminimalisir, syukur-syukur enggak ada, cuma kesadaran masyarakat kan susah kadang dilema juga cuma gimana," tandasnya.

Baca Juga: Geger Skandal Lelang Motor Jokowi, Buruh Lepas M Nuh Mendadak Menghilang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI