Mayat Tergeletak 30 Jam di Jalan, Diduga Terinfeksi Covid-19

Jum'at, 22 Mei 2020 | 16:43 WIB
Mayat Tergeletak 30 Jam di Jalan, Diduga Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi (Foto: shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jasad seorang pria asal Brazil, Valnir da Sailva, dibiarkan tergeletak selama 30 jam di jalan pemukiman kumuh di Rio de Janeiro.

Menyadur Channel News Asia, Jumat (22/5/2020), Silva diduga terjangkit virus corona dan meninggal pada Sabtu (16/5) lalu. Namun, pihak berwenang belum menyatakan secara resmi Silva merupakan korban Covid-19.

Menurut penuturan penduduk, sebelum meninggal Silva sempat mengeluh kesulitan bernapas. Beberapa orang pun memutuskan untuk memanggil ambulans.

Namun sayang, Silva meninggal sebelum ambulans tersebut datang. Beberapa penduduk mengira pria berusia 62 tahun ini telah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Rayakan Penutupan PSBB, Pemkot Tegal akan Gelar Pesta Kembang Api

Ambulans yang kemudian datang pada pukul 16.00 sore, tak mengangkut jenazah Silva. Pihak ambulans dalam keterangan mengatakan Silva meninggal karena serangan jantung dan penyakit lain yang tidak diketahui.

Pihak layanan ambulans kota menyatakan tidak bertanggung jawab untuk membawa jenazah Silva.

Mengetahui Silva masih tergeletak di jalanan, sang anak tiri, Marcos Vinicius Andrade sa Silva pada Minggu (17/5), segera mengontak otoritas terkait untuk mengambil jasad ayahnya.

Masker dikenakan pada patung pasir Christ the Redeemer di pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brazil, Sabtu (9/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Moraes/foc.
Masker dikenakan pada patung pasir Christ the Redeemer di pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brazil, Sabtu (9/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Moraes/foc.

Marcos mencoba meminta bantuan pihak kepolisian, namun pihak polisi menyebut mereka hanya bisa mengambil mayat yang terkait kasus kriminal.

Sempat mengalami kesulitan, Marcos berhasil mengambil alih jasad sang ayah pada sore harinya melalui bantuan tim pemakaman.

Baca Juga: Geger Skandal Lelang Motor Jokowi, Buruh Lepas M Nuh Mendadak Menghilang

"Kami sangat lega bahwa mereka telah membawa (jenazah Silva) pergi, tetapi juga merasa sangat sedih atas apa yang terjadi," ujar Marcos.

Silva kemudian dimakamkan pada Senin (18/5). Upacara pemakaman Silva hanya dihadiri oleh empat orang, termasuk Marcos dan ibunya.

Virus corona belakangan telah menelan banyak korban jiwa di Rio de Janeiro, terutama di lingkungan miskin.

Menurut data dari Worldometers, Brazil mencatat total kasus infeksi virus corona menyentuh angka 310.921 dengan 20.082 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI