Suara.com - Presiden Amerika Serikat pada Kamis (21/5/2020) waktu setempat mengatakan tidak akan menutup negara jika ada gelombang kedua pandemi Covid-19 muncul.
Saat berkeliling pabrik Ford Motor Co. di dekat Detroit, Michigan, Donald Trump ditanya tentang kekhawatirannya terhadap potensi gelombang kedua virus.
Trump mengakui bahwa hal itu mungkin terjadi, tetapi pemerintah akan mengatasinya.
"Kita bisa memadamkan api. Apakah itu bara atau api, kita akan memadamkannya. Tapi kami tidak akan menutup negara," ujar dia.
Baca Juga: Kata Pakar, Serangan Donald Trump pada WHO Bisa Melemahkan Kesehatan Global
Pernyataan Trump itu disampaikan setelah semua negara bagian di AS melonggarkan pembatasan yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus korona.
Virus itu telah membunuh hampir 95.000 orang di AS sejak kematian pertama pada 29 Februari.
Pada akhir April, Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, memperingatkan bahwa gelombang kedua pandemi ini tak terhindarkan.
Dia mengatakan kemajuan yang dibuat bisa hilang jika negara-negara bergerak terlalu cepat untuk mengurangi langkah-langkah pencegahan virus.
"Jika kita tidak berhasil, atau terlalu dini mencoba untuk membuka diri, dan kemudian kita kedatangan wabah tambahan yang di luar kendali, itu bisa menjadi pantulan untuk membuat kita kembali ke kapal yang sama seperti yang kita alami beberapa minggu yang lalu," kata Fauci kepada CNN.
Baca Juga: Peneliti China Klaim Temukan Obat Covid-19, Trump Larang Warganya ke Brasil
Sumber: Kantor Berita Anadolu