Gugus Tugas: Selama Vaksin Corona Belum Ada, Indonesia Masih Darurat Covid

Jum'at, 22 Mei 2020 | 14:02 WIB
Gugus Tugas: Selama Vaksin Corona Belum Ada, Indonesia Masih Darurat Covid
Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. (Dok.Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan bahwa Indonesia masih dalam keadaan darurat bencana. Meskipun status darurat bencana yang ditetapkan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan berakhir pada 29 Mei 2020.

Doni menjelaskan, status darurat bencana masih berlaku sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Status Bencana Nonalam COVID-19 sebagai Bencana Nasional pada 13 April 2020 lalu.

“Secara otomatis, status keadaan darurat bencana menyesuaikan dengan Keputusan Presiden 12 Tahun 2020. Selama keppres tersebut belum diakhiri, maka status kebencanaan masih berlaku,” kata Doni Monardo di Jakarta, Jumat (22/5/2020).

Status keadaan darurat ini sangat bergantung pada dua indikator utama yang disebutkan dalam keppres tersebut.

Baca Juga: Viral Pasien Diduga Covid-19 Kabur di Jogja, Ini Penjelasan Gugus Tugas

Pertama, penyebaran virus SARS-CoV-2 yang masih terjadi dan menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah terdampak dan implikasi pada aspek sosial-ekonomi.

Dilihat dari konteks penyebaran, Gugus Tugas Nasional mencatat hingga tanggal 21 Mei, angka kasus positif COVID-19 masih bertambah.

Di samping itu, besarnya kasus dalam 1 bulan terakhir menunjukkan penularan terjadi pada transmisi lokal. Ini berarti semakin banyak infeksi virus yang terdeteksi semakin banyak transmisi lokal yang sedang terjadi.

Kedua yakni terkait dengan status global pandemik yang ditetapkan Badan PBB untuk Kesehatan Dunia, WHO, sejak 11 Maret 2020 lalu.

“Selama pandemi global belum berakhir dan vaksin serta obatnya belum ditemukan, maka masih diperlukan penetapan status bencana nasional untuk COVID-19,” ujar Doni.

Baca Juga: Virus Corona Disebut Mungkin Tak Bisa Hilang, Ini Kata Ketua Gugus Tugas

Selama WHO belum mencabut penetapan tersebut, selama itu juga status pandemi tetap ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI