Minta Salat Ied di Rumah, Mahfud MD: Masjidil Haram dan Nawabi Saja Ditutup

Jum'at, 22 Mei 2020 | 11:49 WIB
Minta Salat Ied di Rumah, Mahfud MD: Masjidil Haram dan Nawabi Saja Ditutup
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali mengingatkan kepada umat muslim agar melaksanakan salat Idul Fitri di rumah masing-masing untuk menghindari penyebaran virus Corona (Covid-19).

Mahfud mencontohkan dengan masjid-masjid di Mekkah dan Madinah yang juga tutup karena melihat bahayanya virus tersebut.

Mahfud mengatakan anjuran agar salat Ied hingga silahturami hari raya Idul Fitri tetap di rumah yang dikeluarkan pemerintah itu sudah dipertimbangkan melihat beragam seruan dari Majelis Ulama Indonesia dan organisasi masyarakat Islam lainnya.

"Dalam suasana pandemi Covid-19 ini, mari kita laksanakan salat Ied dan berhalalbihalal di rumah dengan jumlah orang yang terbatas," kata Mahfud dalam sebuah rekaman video, Jumat (22/5/2020).

Baca Juga: Ketakutan Ditagih Duit Lelang Motor Jokowi, M Nuh Minta 'Dibeking' Polisi

Mahfud menuturkan anjuran beribadah di rumah itu bukan hanya dilakukan oleh pemerintah Indonesia saja. Ia menyebut setingkat masjid-masjid yang ada di Mekkah maupun Madinah pun menerapkan hal yang sama demi melindungi kesehatan dan keselamatan umat muslim.

"Bahkan mesjid suci yang ada di Mekkah dan Madinah yaitu Masjidil Haram dan Nabawi juga ditutup demi menyelamatkan kaum muslimin dari penularan Covid-19," ujarnya.

Dengan begitu, Mahfud kembali mengingatkan kepada seluruh umat muslim di tanah air untuk menjalankan salat Ied di rumah masing-masing. Setelah itu ia mengungkapkan kalau halal bihalal tidak perlu menimbulkan kerumunan massa karena saat ini sudah ada teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk bersilahturahmi.

"Atau kalau harus terpaksa bertemu dengan keluarga inti saja dengan membatasi waktu dan tetap jaga jarak," kata dia.

Baca Juga: Data KPU Diduga Bocor, Pengamat Sebut Bukti Kemanan Siber Indonesia Lemah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI