Bobol Situs KPU, 200 Juta Data WNI Bakal Dibocorkan ke Pasar Gelap

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 22 Mei 2020 | 06:35 WIB
Bobol Situs KPU, 200 Juta Data WNI Bakal Dibocorkan ke Pasar Gelap
Ilustrasi hacker. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peretas atau hacker mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Informasi itu datang dari akun @underthebreach, Kamis malam (21/5/2020), yang sebelumnya mengabarkan kebocoran data ecommerce Tokopedia pada awal bulan ini.

"Aktor (peretas) membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya," cuit @underthebreach.

Kebocoran data KPU. [Twitter]
Kebocoran data KPU. [Twitter]

Akun itu juga menyebutkan bahwa data tersebut tampaknya merupakan data tahun 2013. Tidak hanya itu, peretas juga mengklaim akan membocorkan 200 juta data lainnya.

Baca Juga: 200 Juta Data Warga Indonesia Diretas Hacker dari Situs KPU

Dalam cuitannya, @underthebreach mengunggah foto tangkapan layar di sebuah forum peretas di mana sang peretas menyebutkan bahwa data ID termasuk NIK dan NKK.

"Sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan untuk mendaftar nomor telepon (Anda memerlukan NIK dan NKK untuk registerasi), atau dapat digunakan untuk ambil data nomor telepon dari Indonesia," kata peretas.

Kebocoran data KPU. [Twitter]
Kebocoran data KPU. [Twitter]

Peretas mengaku mendapat data dalam format pdf. Dia menyebutkan data tersebut didapat dari KPU, dan mengatakan mendapatkan lebih dari 200 juta data masyarakat Indonesia, yang akan dibagikan segera.

Akun @underthebreach juga mengunggah contoh data yang didapatkan peretas, nampak data merupakan data KPU (lengkap dengan logo KPU di sebelah kiri) dengan lampiran berjudul "Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014. (Antara)

Baca Juga: Bocor! Hacker Mengklaim 2,3 Juta DPT Pemilu Dijual di Pasar Gelap

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI