Jepang Akan Cabut Status Darurat Covid-19 di 3 Prefektur Ini

Kamis, 21 Mei 2020 | 21:45 WIB
Jepang Akan Cabut Status Darurat Covid-19 di 3 Prefektur Ini
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri, Shinzo Abe mengatakan Jepang siap mencabut status darurat Covid-19 di tiga prefektur yang kasus infeksinya terus menurun, yaitu Osaka, Kyoto dan Hyogo.

Menyadur Channel News Asia, setelah mengakhiri status darurat di 3 prefektur itu, Abe mengatakan bahwa Tokyo dan empat prefektur lainnya termasuk pulau utara Hokkaido akan tetap berada di bawah pembatasan.

Tapi seminggu setelah rekomendasi tinggal di rumah dicabut untuk sebagian besar negara, Abe optimis bahwa ibu kota Jepang dan prefektur sekitarnya menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan bahwa tingkat infeksi mulai terkendali.

"Kami akan bertemu dengan para ahli untuk memperbarui situasi tentang infeksi. Jika situasi saat ini berlanjut, ada kemungkinan bahwa keadaan darurat dapat dicabut di daerah-daerah itu," jelasnya.

Baca Juga: Heboh Iklan Anime Khong Guan, Ala Jepang Tapi Indonesia Banget

Semakin besar peluang Tokyo bangkit, maka semakin baik juga bagi pemulihan ekonomi secara global di Jepang. Sejauh ini, Tokyo menyumbang sekitar sepertiga dari produk domestik bruto Jepang.

Jepang karantina ribuan warga di kapal pesiar terkait pemeriksaan virus corona. (Foto: AFP)
Jepang saat karantina ribuan warga di kapal pesiar terkait pemeriksaan virus corona. (Foto: AFP)

Tidak seperti banyak negara lain, Jepang belum mengalami lonjakan infeksi, dengan 16.433 kasus yang dikonfirmasi termasuk 784 kematian pada Kamis (21/05/2020) pagi.

Tapi seperti negara lainnya, wabah dan pembatasan sosial dan bisnis telah membuat ekonomi resesi. Perdana Menteri Shinzo Abe sudah berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan menjaga perekonomian tetap berjalan.

"Saya percaya aman untuk mengangkat status darurat di Kyoto, Osaka dan Hyogo mengingat jumlah infeksi baru dalam beberapa hari terakhir di bawah 0,5 kasus per 100.000 orang dan layanan medis di bawah kendali," ujar Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura.

Baca Juga: Serunya Kawanan Rusa Asyik Nikmati Bunga Sakura Bermekaran di Jepang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI