Mengapa Rio menggakhiri aksi jalan kaki di Kota Batang?
Rio mengakhiri aksi jalan kaki pada saat hari keempat setelah memasuki perbatasan Batang-Kendal di Gringsing, Jawa Tengah.
Pada saat itu uang bekalnya sudah menipis.
Dia juga merasa ketar-ketir lantaran mendengar informasi bahwa akses menuju Semarang "diperketat".
Baca Juga: Anak Istri Kelaparan saat Corona, Jono Jual Blender Sambil Nangis
Alhasil, sebagai anggota asosiasi Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peparindo), dia kemudian memutuskan meminta bantuan rekan-rekannya untuk bisa membawanya ke kota Semarang.
"Saya di situ sudah kehabisan bekal dan ada informasi mau masuk razia di check point Mangkang, Semarang. Katanya ketat banget," kata Rio.
"Saya terus minta bantuan rekan-rekan dari Peparindo Pusat untuk membantu saya membawa ke Solo. Saya dimarahin semua karena aksi mudik jalan kaki itu."
Pengurus Peparindo Pusat kemudian berkoordinasi dengan Peparindo Korwil Jawa tengah, dan akhirnya dia dijemput menuju Semarang.
Di kota itu dia istirahat, mandi dan makan.
Baca Juga: Cerita Korban Tsunami Banten, Berbagi Beras Agar Tak Kelaparan Saat Corona
'Saya memilih tidur, ini kayak dendam'