Cerita Maulana, Sopir yang Dipecat saat Corona Jalan Kaki Jakarta - Solo

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 21 Mei 2020 | 20:38 WIB
Cerita Maulana, Sopir yang Dipecat saat Corona Jalan Kaki Jakarta - Solo
[BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya diberitahu (dipecat) tanggal 8 Mei lalu pukul 11 siang." Rio tak bisa melupakan tanggal tersebut - sampai kini.

Kepalanya makin pening tak karuan, karena pemecatan itu tidak disertai gaji terakhir, THR maupun pesangon. "Saya pasrah akhirnya," akunya kepada wartawan di Solo, Fajar Sodiq.

Kenyataan ini, tentu saja, membuatnya terhimpit. Tanpa penghasilan, menurutnya, sangat sulit untuk bertahan hidup di Jakarta.

Lagipula, ayah satu anak ini tak bisa mengharap bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lantaran dia tak memiliki KTP DKI Jakarta. "KTP saya Solo".

Baca Juga: Anak Istri Kelaparan saat Corona, Jono Jual Blender Sambil Nangis

"Saya cuma ada dua pilihan, bertahan tapi sekarat di Jakarta tanpa ada bantuan apa pun atau pulang ke Solo," Rio mengingat lagi apa yang di benaknya ketika itu.

Tanpa banyak pertimbangan, dia memutuskan untuk mudik ke kampung halamannya, Solo, Jawa Tengah.

Namun ini tidak mudah karena Jakarta sudah mberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Saya sudah mencoba (naik kendaraan umum), tapi mental semua, karena di jalur tol ada check point dan disuruh balik ke asal," ujarnya, getir.

'Saya istirahat tidur di POM bensin'

Baca Juga: Cerita Korban Tsunami Banten, Berbagi Beras Agar Tak Kelaparan Saat Corona

Setelah gagal mudik dengan angkutan umum maupun mobil pinjaman, dia memilih jurus pamungkas, yaitu nekat berjalan kaki.

REKOMENDASI

TERKINI