Suara.com - Otoritas Bencana dan Manajemen Darurat Turki (AFAD) mengizinkan sebanyak 66.322 orang meninggalkan pusat karantina pada Rabu (20/5).
Pemerintah sebelumnya memberlakukan karantina bagi 76.185 ekspatriat yang kembali ke Turki lantaran adanya wabah virus corona.
Menyadur Anadolu Agency, Turki telah menyiapkan fasilitas karantina yang tersebar di 77 provinsi. Adapun tenaga kerja yang membantu proses karantina sebanyak 2.022 orang.
Kementerian Kesehatan Turki mengatakan sebaran kasus Covid-19 harian di Turki telah mengalami penurunan di bawah 1.000 pada Rabu (20/5) lalu. Jumlah ini menjadi angka terendah pertama kalinya sejak 25 Maret silam.
Baca Juga: Baju Baru Kalahkan Ketakutan akan Corona, 'Kalau Terjangkit, Ya Pasrah Aja'
"Jumlah kasus harian telah turun di bawah 1.000. Kami sekarang akan memerangi virus dengen lebih longgar," kata keterangan dari kementerian.
"Cara baru menjalani hidup adalah mengontrol kehidupan sosial."
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Turki, negara ini mencatat infeksi baru per Rabu (20/5) adalah 972 kasus. Adapun total kasus Covid-19 menjadi 152.587 dengan kasus aktif sebanyak 34.387.
Guna menekan sebaran Covid-19, Presiden Turki Tayyip Erdogan memberlakukan karantina wilayah secara nasional selama liburan Idul Fitri.
Kebijakan lockdown ini akan diberlakukan selama empat hari, di mulai pada 23 Mei mendatang.
Baca Juga: 10 Fakta Konser Amal Lelang Motor Rp 2,5 M Berujung Jokowi Kena Prank