"Secara teori, beberapa perubahan dalam struktur genetik dapat menyebabkan perubahan dalam struktur virus atau bagaimana virus berperilaku," kata Keiji Fukuda, direktur dan profesor klinis di School of Public Health University of Hong Kong.
"Namun, banyak mutasi yang menyebabkan virus ini tidak ada perubahan sama sekali."
Terlepas dari bermutasi atau tidaknya virus Corona, China secara cepat mulai mengantisipasi kemunculan gelombang kedua infeksi virus Corona.
Kota Wuhan, sebelumnya telah menjalani pengetesan Covid-19 masal. Tes itu mencakup seluruh penduduknya yang berjumlah 11 juta orang.
Baca Juga: Baju Baru Kalahkan Ketakutan akan Corona, 'Kalau Terjangkit, Ya Pasrah Aja'
"Orang tidak boleh berasumsi bahwa puncaknya telah lewat atau mengendurkan penjagaan mereka," kata Wu Anhua, seorang dokter penyakit menular senior.
"Sangat mungkin bahwa epidemi ini akan berlangsung lama," tandasnya.