"Saya melihat pasar-pasar tradisional saat ini sudah mulai ramai karena banyak masyarakat yang belanja dalam rangka persiapan hari raya, saya ingin ini dipastikan ada pengaturan jarak yang baik, memakai masker, petugas di lapangan betul-betul bekerja untuk mengingatkan mengenai protokol kesehatan secara terus-menerus," ujar Jokowi.
Kasus berpotensi bertambah
Akan tetapi, kerumunan massa di pasar dan pusat perbelanjaan berisiko meningkatkan terjadinya kasus Covid-19.
Pakar matematika epidemiologi Nuning Nuraini, yang juga bagian dari tim SimcovID yang membuat permodelan kasus Covid-19 di Indonesia, menyebut meski PSBB diterapkan di sejumlah wilayah, pada kenyatannya "sikap masyarakat cenderung normal" dan "amat sangat berpotensi untuk timbulnya penambahan kasus".
Baca Juga: Ngamuk Langgar PSBB Surabaya, Habib Umar Assegaf adalah Ulama Pasuruan
"Jadi kontak yang dilakukan antar individu yang memicu tingginya angkanya penyebaran," kata dia.
"Tidak usah menghitung pakai kalkulasi yang seperti apa, kita bisa sangat melihat bahwa kerumunan terjadi di mana-mana, dikhawatirkan bahwa kalau di tempat-tempat perbelanjaan, droplet bisa menempel di barangnya. Jadi, kita tidak tahu walaupun sudah pakai masker, physical distancing tidak dijaga, kemungkinan untuk terjadinya penyebaran jadi lebih tinggi," ujarnya.
Merujuk pada permodelan yang dilakukan tim SimcovID yang terdiri dari sejumlah peneliti dari berbagai perguruan tinggi, jika contact rate penduduk di atas 50%, bahkan kembali normal ke 100%, dia mengatakan "risikonya hampir pasti akan ada lonjakan kasus".
Ia memperkirakan imbas dari kerumunan massa ini akan terlihat pada peningkatan kasus 10 -14 hari ke depan, atau sekitar awal Juni.
Senada, pakar epidemiologi dari London School of Hygiene & Tropical Medicine Inggris yang saat ini meneliti Covid-19 di Indonesia, Henry Surendra, menjelaskan kerumunan massa di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan ini otomatis meningkatkan risiko terjadinya penularan Covid-19.
Baca Juga: Pemenang Lelang Motor Jokowi Diduga Penipu, Jansen PD: Ruwet...Ruwet
"Kemungkinan besar pasca lebaran nanti akan ada tren peningkatan kasus," ujarnya.