"Kalau (beli) online kadang barang tidak cocok, kalau ini kita bisa langsung kita lihat kualitas barang terus ukurannya bisa dipastiin di tubuh kita," ujar Safira, ketika ditemui ketika sedang berbelanja di pusat perbelanjaan Citraland, Semarang, Rabu (20/05).
Kendati mengabaikan anjuran pemerintah untuk tinggal di dalam rumah selama pandemi, perempuan berusia 55 tahun ini mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan membawa cairan pembersih tangan, serta menjaga jarak.
"Kita hindari kerumunan, kalau berdekatan kita akan menjauh," ujarnya.
Sementara itu, Marni, memilih untuk belanja ke pasar karena "lebih puas milih" barang yang akan dibeli. Meski berdesak-desakan di tengah wabah, dia mengaku "pasrah".
Baca Juga: Ngamuk Langgar PSBB Surabaya, Habib Umar Assegaf adalah Ulama Pasuruan
"Kalau sudah terjangkit penyakit ya pasrah aja," ujar perempuan berusia 35 tahun ini.
Rencana pelonggaran PSBB, 'Apa yang mau dilonggarkan? Ini sudah longgar sekali' Covid-19, Lebaran prihatin, dan 'kejutan ekonomi': 'Mau marah, saya enggak bisa marah ke siapa-siapa'
Akan tetapi, salah satu warga Depok, Safitra Pranoto, mengaku merasa dongkol dengan banyaknya orang yang tumpah ruah berbelanja keperluan lebaran dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Saya keluar cuma kalau ada belanja yang memang harus dibeli, baru keluar. Selama ini di rumah aja. Kalau merasa iri sih enggak, cuma merasa dongkol aja, karena mereka bisa pulang dengan membawa virus," ujar Safitra.
Dia menambahkan, orang-orang yang tumpah ruah di pasar dan pusat berbelanjaan itu tidak sensitif akan kerja keras petugas medis yang sedang berjibaku merawat orang-orang yang terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Pemenang Lelang Motor Jokowi Diduga Penipu, Jansen PD: Ruwet...Ruwet
Alasan berbelanja demi membeli baju baru lebaran untuk keluarga, tak dapat diterima oleh Safitra. Semestinya, mereka mematuhi anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah.