Keren, Remaja Afghanistan Produksi Ventilator dari Onderdil Bekas

Kamis, 21 Mei 2020 | 13:55 WIB
Keren, Remaja Afghanistan Produksi Ventilator dari Onderdil Bekas
Ilustrasi kebutuhan ventilator. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa remaja Afghanistan yang masuk dalam tim robotika khusus perempuan membantu negaranya dengan memproduksi ventilator buatan sendiri. Hebatnya, tim yang dulu pernah menang kompetisi di AS ini membuatnya dari onderdil kendaraan bekas.

Menyadur BBC, tim yang terdiri dari remaja umur 14 hingga 17 tahun ini sedang kejar tayang agar bisa memberikan karyanya pada akhir bulan Mei.

Rencananya, ventilator dari onderdil bekas ini akan dijual dengan harga yang sangat murah. Usaha remaja ini diharapkan bisa membantu negaranya dalam melawan virus corona.

Sudah bertahun-tahun lamanya, Afghanistan hidup dalam tekanan perang. Kini, negara ini hanya memiliki 400 buah ventilator, padahal populasi mereka mencapai 38,9 juta penduduk.

Baca Juga: Keren! Produsen Alat Kebugaran Siap Bikin Ventilator untuk Pasien Covid-19

Hingga hari ini, Kamis (21/05/2020) sudah ada 7.650 kasus virus corona di Afghanistan dengan angka kematian 178 jiwa. Pemerintah setempat khawatir situasi bertambah buruk dan sistem perawatan mereka akan kewalahan menghadapi pandemi dunia ini.

Peta Afghanistan (Shutterstock).
Peta Afghanistan (Shutterstock).

"Sangat penting bahkan jika kita bisa menyelamatkan satu nyawa dengan upaya kita," kata anggota tim Nahid Rahimi, 17, kepada BBC.

Dikenal sebagai 'Pemimpi Afghanistan', gadis-gadis remaja ini berasal dari provinsi barat Herat, tempat kasus pertama virus corona dilaporkan.

Gadis-gadis itu merakit prototipe menggunakan mesin dari Toyota Corolla bekas dan penggerak rantai dari sepeda motor Honda.

Ventilator buatan mereka akan membantu pasien yang kesulitan pernafasan dalam keadaan darurat ketika ventilator standar tidak tersedia.

Baca Juga: Perangi Covid-19, Fitbit Buat Ventilator Darurat

"Saya merasa sangat bangga menjadi bagian dari tim yang mencoba melakukan sesuatu yang berarti untuk mendukung dokter dan perawat kami. Mereka adalah pahlawan kami saat ini," kata kapten tim, Somaya Faruqi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI