Suara.com - Meski pandemi, masyarakat Burundi tetap berpartisipasi dalam pemilihan umum (pemilu) guna menentukan pengganti Presiden Pierre Nkurunziza yang telah memimpin selama 15 tahun.
Menyadur Anadolu Agency, pemilihan yang diadakan hari Rabu (20/5) ini diikuti lebih dari lima juta orang, menurut Komisi Pemilihan Nasional Independen.
Ada tujuh kandidat yang bersaing untuk menggantikan Presiden Nkurunziza. Namun para pengamat politik menyebut dua kandidat yang menjadu pesaing utama yakni Evariste Ndayishimiy dan Agathon Rwasa.
Selama proses pemilu berlangsung, platform media sosial populer seperti Facebook, Whatsapp, dan Twitter diblokir oleh pemerintah Burundi, mengutip dari BBC.
Baca Juga: Viral Video Habib Umar Assegaf Diduga Langgar PSBB, Adu Dorong Petugas
Hanya warga yang menggunakan Jaringan Pribadi Virtual (VPN) yang dapat mengakses situs-situs media sosial yang terblokir tersebut.
Sejauh ini, pihak berwenang di Burundi belum memberikan keterangan terkait tak bisa diaksesnya situs media sosial selama pemilu berlangsung kemarin.
Menurut laporan BBC, pemilu di Burundi ini mendapatkan menimbulkan munculnya kritikan lantaran dilakukan di tengah pandemi virus corona.
Hingga kini, Burundi mencatatkan total kasus infeksi akibat virus corona mencapai 42 dengan 1 kematian.
Pemerintah Burundi menolak memberlakukan pembatasan wilayah dan hanya mengimbau masyarakat untuk menerapkan langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan dan menghindari kerumunan.
Baca Juga: Komentar Roy Suryo soal Gambar Kartun Jokowi Salah Kiblat: Aneh!