Badai Amphan Hantam India-Bangladesh, 14 Tewas dan Jutaan Orang Diungsikan

Kamis, 21 Mei 2020 | 11:53 WIB
Badai Amphan Hantam India-Bangladesh, 14 Tewas dan Jutaan Orang Diungsikan
Badai Amphan menghantam warga di pantai Teluk Bengal, Bangladesh, Rabu (20/5/2020). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badai Amphan melumpuhkan India dan Bangladesh di tengah pandemi virus corona. Sejauh ini, Kamis (21/5) badai telah menelan 14 korban jiwa.

Menyadur Al Jazeera, badai yang terjadi di tengah pandemi virus corona ini juga menghancurkan ribuan rumah warga, menumbangkan pohon hingga tiang listrik, dan membuat naiknya permukaan air laut.

Kepala Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee mengatakan sekitar 500 ribu orang di wilayahnya telah dievakuasi. Pun menyebut badai kali ini merupakan badai terkuat yang pernah menghantam Benggala.

"Situasi lebih mengkhawatirkan daripada pandemi virus corona," ujar Banerjee.

Baca Juga: 4 Dampak Psikologis Saat Seseorang Kehilangan Pekerjaan

"Area demi area telah gancur. Komunikasi terganggu," sambungnya.

Sementara di Bangladesh, otoritas menyebut sejumlah 2,4 juta warga dievakuasi ke 15 ribu tempat pengungsian. Para pengungsi Rohingya yang tinggal di Teluk Benggala juga telah dievakuasi.

Badai Amphan menghantam warga di pantai Teluk Bengal, Bangladesh, Rabu (20/5/2020). [AFP]
Badai Amphan menghantam warga di pantai Teluk Bengal, Bangladesh, Rabu (20/5/2020). [AFP]

Badai dikhawatirkan akan menyebabkan banjir yang siap menerjang ke kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh sekitar satu juta orang Rohingnya.

Komisaris pengungsi Bangladesh Mahbub Alam Talukder mengatakan pihaknya telah mempersiapkan keperluan perlindungan bagi pengungsi Rohingya dari terjangan badai.

"Kami sepenuhnya siap. Tetapi saat ini, belum perlu membawa mereka (Rohingya) ke tempat pengungsian badai," ujar Talukder.

Baca Juga: Tanda Tangani Kontrak Baru, Manuel Neuer di Bayern Munich hingga 2023

Direktur Jenderal Departemen Meterologi India Mrutyunjay Mohapatra mengatakan angin berhembus hingga 185 km/jam, memungkinkan naiknya air laut di delta Sundarbans sekitar lima meter.

"Perkiraan kami beberapa daerah sekitar 10 hingga 15 kilometer dari bibir pantai bisa tergenang air," ujar Mohapatra.

Penampakan Badai Amphan yang dikeluarkan NASA, Rabu (20/5/2020). [AFP]
Penampakan Badai Amphan yang dikeluarkan NASA, Rabu (20/5/2020). [AFP]

Seorang warga Sundarbands Babul Mondal mengatakan badai telah menghantam rumah-rumah di kampungnya.

"(Rumah) terlihat seperti dilindas oleh burldoser," ujar Babul.

"Semuanya hancur," imbuh dia.

Selain itu, badai juga disebutkan akan memberikan dampak kerusakan parah pada tanama dan perkebunan di kawasan Benggala Barat dan Odisha.

Pemerintah kini menggunakan kembali tempat-tempat karantina Covid-19 sebagai kamp pengungsian warga yang terdampak badai Amphan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI