Suara.com - Intelijen Irak telah menangkap Abdulnasser Al-Qirdash, pemimpin ISIS yang dianggap sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Abu Bakar al-Baghdadi, menurut beberapa media Irak.
"Hari ini, teroris bernama Abdulnasser Al-Qirdash, kandidat untuk menggantikan al-Baghdadi, ditangkap. Penangkapan dilakukan setelah (pemantauan) intelijen yang akurat," kata pernyataan Badan Intelijen Nasional Irak dikutip dari Al Arabiya.
Qirdash adalah salah satu kandidat kuat pengganti Baghdadi, yang telah dibunuh oleh pasukan AS dalam serangan di kota Idlib, Suriah Oktober lalu.
Serangan terbaru yang mengarah pada penangkapan dan penahanan Qirdash terjadi sebulan setelah Mustafa al-Kadhimi, mantan kepala intelijen Irak menjadi perdana menteri.
Baca Juga: Khamenei: Warga AS Akan Diusir dari Irak dan Suriah
Qirdash telah menjabat sebagai ketua komite negosiasi ISIS. Dia juga pernah menjabat sebagai pemimpin selama era Abu Musab al-Zarqawi.
Baru-baru ini, Qirdash bertanggung jawab atas pertempuran al-Baghouz di Suriah, sebuah kota kecil di provinsi Deir ez-Zor dekat dengan perbatasan Irak dan benteng terakhir ISIS.
Kepada Al Arabiya, Qirdash mengonfirmasi bahwa kepemimpinan ISIS yang akan ia pegang atas permintaan al-Baghdadi. Tugasnya adalah mengevaluasi kembali ide-ide kelompok teroris setelah dalam beberapa tahun terakhir kehilangan banyak benteng.
"Ada evaluasi ulang besar-besaran dari Negara Islam setelah kehilangan wilayah, termasuk Kobani dan banyak daerah lainnya. Kami bertiga, saya sendiri, Omar al-Furkan dan Ayoub Rakawi, yang duduk bersama pimpinan untuk meninjau kembali langkah-langkah kami," kata al-Qirdash kepada Al Arabiya.
Menurut laporan Amerika Serikat menjelaskan bahwa ISIS kehilangan wilayah teritorial terakhir pada Maret 2019. Terlepas dari kekalahannya, kelompok itu diperkirakan masih memiliki anggota sejumlah 14.000-18.000.
Baca Juga: Demonstrasi Guru dan Pegawai Negeri di Irak Tuntut Gaji yang Belum DIbayar