Banjir juga merendam sedikitnya 1.042 rumah, empat sarana pendidikan, dua rumah ibadah, satu sarana kesehatan, tiga perkantoran dan 175 hektare sawah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Selasa (19/5), pukul 01.00 Wita.
Pada laporan yang diterima hingga Rabu (20/5), pukul 14.00 WIB, banjir bertahan dengan tinggi lebih dari 60 sentimeter.
Banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, di Kecamatan Pahunga Lodu pada Rabu (20/5), pukul 02.00 Wita. Banjir menyebabkan dua rumah hanyut terbawa arus banjir, 44 lainnya tergenang, dan memaksa 230 jiwa mengungsi ke Balai Desa Kaliuda.
Banjir juga merendam 14 rumah dan satu sekolah di Desa Mahanggin, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan pada Rabu (14/5), pukul 14.00 WIB. Banjir juga merendam 3,5 hektare sawah sehingga terancam gagal panen.
Baca Juga: Geger Suara Dentuman di Jateng dan DIY, BMKG DIY Jelaskan Penyebabnya
Laporan lainnya datang dari tiga desa di Kecamatan Banjar Agung (II) dan satu desa di Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, pada Rabu (20/5), pukul 15.30 WIB di mana terjadi puting beliung memorak-porandakan beberapa rumah warga hingga rata tanah.
Peristiwa tersebut menyebabkan dua warga meninggal dunia, lima luka berat, satu luka ringan, dan lainnya mengungsi ke tempat saudara atau tetangga.
Rob dengan tinggi muka air 1,5 meter merendam Desa Mayangan, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat pada Rabu (20/5), pukul 17.00 WIB.
Tim Reaksi Cepat Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang mengatakan kejadian dipicu anomali cuaca.
BNPB juga memberikan imbauan kepada masyarakat di wilayah berpotensi cuaca buruk agar meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan segala sesuatu yang dianggap perlu guna mengantisipasi kemungkinan hal terburuk. (Antara)
Baca Juga: Masuk Musim Kemarau Tapi Jogja Masih Hujan, Ini Penjelasan BMKG Yogyakarta