Miris, Pekerja di Batam Ingin Berikan Bayi yang Dikandungnya ke Orang Lain

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 20 Mei 2020 | 22:32 WIB
Miris, Pekerja di Batam Ingin Berikan Bayi yang Dikandungnya ke Orang Lain
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami dari owner Bar juga terus berusaha untuk membantu sebisa kami, tapi kami pun tidak bisa mengcover semua, karena kami memiliki beban kewajiban yang harus dibayar walaupun bar tidak berjalan," sebutnya.

Meski begitu, Icha berharap, keputusan pemerintah dari penutupan bar dan kafe diiringi solusi. Setidaknya, perhatian terhadap karyawan yang terdampak.

Terlebih keputusan penutupan dinilai mendadak sehingga owner tidak memiliki persiapan untuk keberlangsungan karyawan selama penutupan operasional tersebut. Dia pun berharap keputusan pemerintah untuk mulai menormalkan kembali perekonomian pada pertengahan Juni juga berlaku untuk Bar dan Kafe.

"Pak Rudi (Wali Kota Batam) kan pernah bilang bahwa perekonomian Batam akan normal kembali pada 16 Juni 2020, saya berharap kami Bar dan Kafe juga disegerakan beroperasi kembali, karena kondisi saat ini kami tidak bisa minta tolong sama siapa pun terutama untuk kesusahan staf kami. Kalau kami bisa buka setidaknya kami bisa survive sendiri untuk kebutuhan hidup staf kami," tutur Icha.

Menurutnya, seluruh owner Bar yang tergabung dalam KBF siap mematuhi protokol kesehatan jika bar kembali di buka. Seperti penerapan pintu masuk dan keluar, penyemprotan desinfektan, pemeriksaan suhu, menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer, hingga penerapan sosial distancing.

"Miris loh kami bar ditutup tapi pasar-pasar masih penuh, mal-mal juga, sedangkan bar tamunya kan ga banyak paling beberapa orang aja dan kami bisa atur sistem duduk mereka, bar juga pintunya hanya dua dari situ saja kami juga bisa atur tamu untuk ikut protokol kesehatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI