Muhammad Kibuuka, seorang ekonom di Universitas Internasional Kampala menjelaskan pada Anadolu Agency, bahwa masa lockdown yang lebih lama akan berakibat pada pemotongan gaji lebih lanjut.
"Meskipun mengakhiri lockdown mungkin berarti membiarkan virus menyebar seperti api, tetapi manusia tidak bisa eksis tanpa bekerja secara produktif, harus ada keseimbangan antara keduanya," jelasnya.