Menteri Luhut: Waspadai Gelombang Kedua Wabah Virus Corona

Rabu, 20 Mei 2020 | 21:24 WIB
Menteri Luhut: Waspadai Gelombang Kedua Wabah Virus Corona
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ketika melakukan video konferensi bersama sembilan Rektor UIN, IAIN, serta Perguruan Tinggi Negeri pada Rabu (20/5/2020). [Dokumentasi Humas Kemenko Maritim dan Investasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kurva kasus covid-19 di sejumlah negara menunjukkan penurunan. Tapi bukan berarti pandemi bakal mereda.

Ia meminta kepada masyarakat Indonesia untuk waspada karena menurut riset, setelah turunnya kurva, akan ada gelombang covid-19 lanjutan.

Luhut mengatakan selain adanya riset soal gelombang covid-19 kedua tersebut, di saat kurva kasus menurun akan ditemukan titik-titik penularan yang baru.

Hal tersebut disampaikan Luhut ketika melakukan video konferensi bersama sembilan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), serta Perguruan Tinggi Negeri pada Rabu (20/5/2020).

Baca Juga: Viral Pria Tantang Luhut Duel, Warganet: Paling Ujung-ujungnya Materai 6000

"Oleh karena itu, Indonesia juga perlu waspada dengan gelombang kedua," kata Luhut.

Selain itu Luhut juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap disiplin mengikuti aturan pemerintah termasuk menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan baik.

Ia menyebut kalau pihak universitas juga memiliki andil untuk menyampaikan itu kepada masyarakat.

Sementara itu, Luhut sempat menyinggung soal pemerintah yang dianggap plin plan dalam mengambil kebijakan untuk menangani covid-19.

Luhut menyatakan, selama ini kebijakan yang diambil pemerintah untuk menangani covid-19 telah melewati proses kajian yang cermat dan mendalam.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Ditantang Duel, Penantang: Jangan Pakai Senjata Ya

Pemerintah disebutkannya selalu berhati-hati dan melihat perkembangan untuk memutuskan satu kebijakan dalam menangani covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI