Alhamdulillah, 182 WNI Terjebak Lockdown Berhasil Dipulangkan dari Pakistan

Rabu, 20 Mei 2020 | 19:09 WIB
Alhamdulillah, 182 WNI Terjebak Lockdown Berhasil Dipulangkan dari Pakistan
Pemulangan (repatriasi) mandiri warga negara Indonesia (WNI) dari Pakistan ke Tanah Air. (Dok. KBRI Islamabad).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 182 warga negara Indonesia (WNI) yang tiga bulan lamanya terjebak lockdown virus Corona di Pakistan, berhasil pulang lewat repatriasi mandiri.

Menurut keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad, para WNI menginjakan kaki di Tanah Air pada Selasa (19/5/2020).

Mereka dipulangkan menggunakan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) melalui bandar udara Islamabad.

182 WNI terdiri dari 136 anggota Jemaah Tabligh (JT), 17 mahasiswa, 13 santri, dan 16 wisatawan.

Baca Juga: Bogor Hujan Deras, Debit Air Bendungan Katulampa Normal

Selain WNI, penerbangan ke Indonesia itu juga turut mengangkut empat warga negara asing (WNA).

Pemulangan (repatriasi) mandiri warga negara Indonesia (WNI) dari Pakistan ke Tanah Air. (Dok. KBRI Islamabad).
Pemulangan (repatriasi) mandiri warga negara Indonesia (WNI) dari Pakistan ke Tanah Air. (Dok. KBRI Islamabad).

Tiga diantaranya adalah warga Pakistan beristri WNI dan satu lainnya adalah santri asal China di Pesantren Temboro, Magetan, Jatim.

"Total penumpang sebanyak 186 orang yang terdiri dari 182 WNI dan 4 WNA. Keempat WNA tersebut adalah pemegang KITAS/KITAP," kata Duta Besar RI Islamabad, Iwan Suyudhie Amri.

Proses kepulangan WNI dari Pakistan disebut KBRI Islamabad tidaklah mudah. Terdapat proses berliku lantaran Pakistan menerapkan kebijakan lockdown akibat pandemi Covid-19.

Penawaran KBRI untuk repatriasi mandiri dengan maskapai PIA pada akhirnya disambut WNI. Harga penerbangan yang murah, yakni Rp6,8 juta perkepala, plus jaminan kepastian berangkat jadi faktor utama.

Baca Juga: LIPI: Vaksin Covid-19 Belum Akan Ditemukan dalam Waktu Dekat

Sebelumnya, para WNI yang merupakan karyawan di pabrik tembakau Pakistan sempat mengakomodir kepulangan menggunakan maskapai Qatar Airways. Namun, harga yang dipatok terlampau mahal, yakni Rp55 juta perkepala.

“Kami menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pihak, baik otoritas Pakistan, pengelola Markaz JT di Raiwind dan Islamabad, kampus dan mahasiswa IIU, pengelola Markaz JT di Ancol, juga WN Pakistan (friends of Indonesia), untuk memastikan repatriasi mandiri ini berhasil," ujar Iwan.

Pemulangan (repatriasi) mandiri warga negara Indonesia (WNI) dari Pakistan ke Tanah Air. (Dok. KBRI Islamabad).
Pemulangan (repatriasi) mandiri warga negara Indonesia (WNI) dari Pakistan ke Tanah Air. (Dok. KBRI Islamabad).

Repatriasi mandiri yang digalang KBRI Islamabad disambut gembira oleh para WNI. Mereka senang akhirnya bisa kembali berjumpa keluarga setelah berbulan-bulan lamanya terjebak di negeri orang.

“Kami sudah rindu tanah air dan bertemu keluarga, lebih-lebih ingin merasakan suasana puasa dan lebaran di kampung halaman," ujar Sugeng salah seorang WNI.

Dalam proses repatriasi mandiri, KBRI Islamabad turut membentuk Satgas terkait Covid-19 yang dikomandani Athan RI, Kolonel Kav. Dody Muhtar Taufik.

Tujuan pembentukan Satgas itu adalah untuk melindungi WNI dan penumpang lain selama proses repatriasi berlangsung. Satgas KBRI menyediakan kendaraan dari titik berangkat WNI menuju bandar udara Islamabad.

Kepada calon penumpang juga diberikan informasi untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh PIA selama penerbangan dan Pemerintah Indonesia pada saat kedatangan di Jakarta, serta menggunakan alat pelindung diri yang diperlukan.

Satgas KBRI Islamabad juga membekali para penumpang dengan surat keterangan jalan dan surat keterangan bebas Covid-19 yang dikeluarkan otoritas kesehatan Pakistan.

"Repatriasi mandiri merupakan bagian dari upaya Pemerintah RI untuk memberikan pelindungan bagi WNI di luar negeri, yang merupakan salah satu prioritas diplomasi Indonesia," tandas Iwan Amri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI