Suara.com - Biaya commitment fee untuk penyelenggaraan Formula E Jakarta belakangan ini diminta untuk ditarik. Namun untuk melakukannya, harus ada persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Director of Communication and Sustainability Formula E Jakarta Felicia Idama mengatakan, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai penarikan commitment fee Formula E. Ia menyatakan, pihaknya hanya menjalankan yang dilakukan Anies dan jajarannya.
"Sejauh ini belum ada pembahasan lebih lanjut dan itu wewenangnya bukan di OC (Organizing Committee) sebagai penyelenggara," ujar Felicia saat dihubungi, Rabu (20/5/2020).
Felicia mengatakan, pihaknya selaku penyelenggaran tak memiliki andil dalam pembahasan tersebut. Jika memang ada perubahan dalam pelaksanaan ajang balap mobil listrik ini, pihaknya akan mengikutinya.
Baca Juga: Rakyat Sedang Menjerit karena Corona, Nasdem Minta DKI Tarik Uang Formula E
"Kita menunggu petunjuk dan arahan saja untuk penyelenggaraannya," jelasnya.
Selain itu, ia tak tahu apakah commitment fee yang sudah disetorkan bisa ditarik lagi. Pasalnya penyebab penundaan Formula E, yakni penularan Virus Corona atau Covid-19 atau pandemi serupa tak pernah dirasakan sebelumnya.
"Kita belum tahu hal tersebut memungkinkan atau tidak. Karena kontrak kita kan lima tahun. Baiknya kita tunggu hasil dari pembahasan Kadispora," pungkasnya.
Sebelumnya, Partai NasDem DKI Jakarta meminta uang commitment fee penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E dikembalikan. Pasalnya, saat ini DKI tengah membutuhkan dana banyak untuk penanganan penularan Virus Corona.
Diketahui, Pemprov DKI telah menyetorkan commitment fee kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA). Untuk penyelenggaraan tahun 2020, uang yang diberikan sebanyak 20 juta poundsterling atau setara dengan Rp 345,9 miliar dari yang dianggarkan Rp 360 miliar.
Baca Juga: Virus Corona Jadi Pandemi, Balapan Formula E Dihentikan Sementara
Untuk musim berikutnya, tahun 2021, Pemprov DKI telah menyetorkan uang sebesar 11 juta poundsterling atau Rp 207,69 miliar. Jika dijumlahkan, uang yang telah dibayar sebesar Rp 553 miliar.