Orang Kesepian saat Pandemi, Marak Penipuan Jual Beli Anjing di Australia

Rabu, 20 Mei 2020 | 14:23 WIB
Orang Kesepian saat Pandemi, Marak Penipuan Jual Beli Anjing di Australia
Ilustrasi anjing peliharaan. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus penipuan jual beli anak anjing di Australia mengalami lonjakan selama pandemi virus corona

Komisi Persaingan dan Pemakaian Australia (ACCC) menaksir kerugian akibat penipuan jual beli anak anjing selama pandemi Covid-19 ini mencapai 300 ribu dolar Australia atau setara Rp 2,8 miliar.

Menyadur ABC, meroketnya angka kasus penipuan dilatarbelakangi oleh orang-orang yang didera rasa sepi karena aktivitasnya dibatasi selama pandemi. Mereka yang kesepian ini menjadi sasaran empuk bagi para pelaku.

"Kesendirian merupakan penyebab stres yang paling banyak dilaporkan selama April. Bebarengan dengan itu, kasus penipuan jual beli anak anjing di Australia juga mengalami lonjakan pada April," ujar Wakil Ketua ACCC Deli Rickard.

Baca Juga: Ditabrak hingga Terjepit Mobil, Pria Korban Lakalantas Ternyata PDP Corona

"Sayangnya, karena buru-buru ini segara mendapatkan anjing baru selama pandemi, membuat orang makin sulit memastikan apakah penjualan tersebut benar atau penipuan," sambung Rickard.

Pihak ACCC mengatakan penipu seringkali menggunakan anjing-anjing jenis Cavapoo dan French Bulldogs untuk memancing para korban.

Ilustrasi Anjing Frech Bulldog. (pixabay.com/ragnahellberg)
Ilustrasi Anjing Frech Bulldog. (pixabay.com/ragnahellberg)

Penipu akan memasang foto anjing yang lucu di situs web palsu. Anjing-anjing ini disebutkan memiliki penampilan yang sangat apik sehingga menarik perhatian pembeli.

Setelah ada yang tertarik, penipu pun meminta pembeli untuk melakukan pembayaran di muka melalui transfer dan menjanjikan anjing akan dikirim setelah pembayaran lunas, mengutip 7news.

Tak sampai di sini, penipu juga berupaya mendapatkan uang lebih, salah satunya dengan alasan uang transportasi tinggi karena adanya pembatasan wilayah, hingga tambahan biaya perawatan selama pandemi.

Baca Juga: Dukung Palestina, Iran Tetapkan Hari Internasional Al-Quds

"Sayangnya begitu anda selesai membayar (semua tagihan), penjual akan memblokir semua kontak," beber Rickard.

Guna mengantisipasi hal ini, pihak ACCC menyarakan agar masyarakat lebih jeli saat berkunjung ke situs-situs jual beli anjing, dengan mengecek ulang foto-foto tersebut menggunakan Google Image.

Scamwatch Australia sejauh ini telah mencatat penipuan jual beli anjing di Australia pada April sebanyak 2.500 kasus, angka ini meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan April tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI