JK Sebut Warga Terdampak Corona Lebih Baik Diberi BLT, Begini Kata Ekonom

Rabu, 20 Mei 2020 | 11:04 WIB
JK Sebut Warga Terdampak Corona Lebih Baik Diberi BLT, Begini Kata Ekonom
Jusuf Kalla di Kantor MUI menjelang rapat tertutup membahas virus corona atau Covid-19. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menilai ada baiknya kalau warga terdampak Covid-19 diberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) agar tetap menggerakkan roda perekonomian di lingkungan sekitarnya. Lantas apakah penyaluran BLT lebih baik ketimbang pemberian bantuan sosial berupa sembako di tengah pandemi Covid-19?

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra P. G. melihat ide JK dari sisi positif dan negatif. Dari sisi positifnya, penyaluran bantuan berupa uang tunai akan efektif mengurangi kerumunan karena diberikan dengan cara langsung dikirimkan ke rekening penerima masing-masing.

"Karena orang enggak akan bertumpuk-tumpuk menerima bantuan sembako kecuali kalau yang dikirim langsung ke rumah-rumah," kata Abra saat dihubungi wartawan, Selasa (19/5/2020) malam.

Kemudian sisi positif lainnya dari penyaluran BLT itu akan menggerakan roda perekonomian di wilayah masing-masing. Uang yang diterima otomatis akan digunakan penerima untuk membeli kebutuhan sehari-sehari yang dijual oleh pelaku UMKM.

Baca Juga: Orang Lain Sibuk Minta Bantuan, Janda di Jombang Tolak Diberi Jatah BLT

"Dibanding dengan pola yang sekarang dengan bantuan pangan non-tunai, sembako, itu pasti barang-barangnya itu didominasi dari kota, bahkan dari BUMN dan hanya berputar di perusahaan besar saja," ujarnya.

"Jadi aspek itu menciptakan distribusi pendapatan ke pengusaha UMKM di daerah-daerah, paling enggak, bisa menopang ekonomi daerah supaya tidak jatuh-jatuh amat," tambahnya.

Sedangkan kalau dilihat dari sisi negatifnya, penyaluran BLT juga akan mendapatkan tantangan dari kurasi data. Serupa dengan pemyaluran bantuan non tunai, validasi data penerima yang digunakan itu harus benar-benar akurat yang terus dimutakhirkan.

Kemudian penyaluran BLT juga memiliki risiko karena tidak ada mekanisme pengawasan di lapangan. Kalau penyaluran non tunai bisa diawasi pada praktiknya di lapangan sedangkan penyaluran BLT akan sulit dimonitor karea langsung masuk ke rekening penerima masing-masing.

"Kalau dia dapat dia bisa kembaliin lagi dan tetangga bisa monitor. Kalau cash kan enggak bisa," katanya.

Baca Juga: Fadli Zon: Batalkan Kartu Prakerja, Rp 5,6 Triliun Alihkan ke BLT Rakyat

Untuk diketahui, JK menilai penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi virus corona lebih baik diberikan bantuan langsung tunai atau BLT. JK mengatakan dari uang itu bisa menaikkan daya beli sehingga roda perekenomian bagi masyarakat tetap berjalan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI