Suara.com - Masjid Al-Aqsa yang berada di Yerusalem akan dibuka kembali untuk jemaah setelah liburan Idul Fitri. Keputusan tersebut disampaikan oleh badan pemerintahannya pada Selasa (19/05).
Pembukaan Masjid Al-Aqsa tersebut bertepatan dua bulan setelah penutupan sebagai bentuk penanganan virus corona.
"Dewan memutuskan untuk mencabut penangguhan terhadap jemaah memasuki Masjid Al-Aqsa setelah liburan Idul Fitri," sebuah pernyataan dari organisasi Wakaf dikutip dari Arab News.
Tempat suci ketiga Islam tersebut ditutup pada akhir Maret untuk pertama kalinya sejak 50 tahun sebagai bagian dari langkah untuk membendung penyebaran virus corona.
Baca Juga: Israel Catatkan 70 Persen Pasien Covid-19 Terpapar dari AS
Direktur masjid, Omar Al-Kiswani, mengatakan kepada AFP bahwa ia berharap tidak ada pembatasan jumlah jemaah dan mengatakan badan pengurus akan mengumumkan mekanisme dan langkah-langkah lebih lanjut.
Penjelasan terperinci mengenai langkah-langkah tersebut dilakukan untuk "memastikan kita (pihak masjid Al-Aqsa) tidak dikritik dengan dalih kita telah melanggar aturan kesehatan."
Kompleks masjid, yang terletak di Kota Tua Yerusalem, sering menjadi titik nyala konflik Israel-Palestina. Dikenal oleh kaum Muslim sebagai Haram Al-Sharif.
Situs ini juga tempat suci bagi orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Kuil Gunung dan percaya itu adalah lokasi dari dua kuil alkitabiah.
Dengan jumlah kasus Covid-19 yang menurun dalam beberapa hari terakhir, baik wilayah Israel maupun Palestina telah mengurangi pembatasan.
Baca Juga: Pemuda Zionis Israel Bakar Suami Istri dan Bayi Palestina Hidup-hidup
Sebagai contoh di Tembok Barat, situs paling suci di mana orang Yahudi diizinkan untuk berdoa, adalah salah satu dinding luar kompleks masjid Al-Aqsa. Tempat tersebut ditutup oleh otoritas Israel tetapi dibuka kembali awal bulan ini, meskipun hanya 300 orang yang diizinkan setiap harinya.