Soal Penyelenggaraan Haji di Tengah Covid-19, Pemerintah Putuskan 1 Juni

Selasa, 19 Mei 2020 | 22:48 WIB
Soal Penyelenggaraan Haji di Tengah Covid-19, Pemerintah Putuskan 1 Juni
Jamaah saat melakukan tawaf mengelilingi Kabah ketika menjalani ibadah haji September 2016 lalu. [Ahmad Gharabli/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan pemerintah akan mengambil keputusan soal penyelengaraan ibadah Haji 2020 di tengah Covid-19, pada awal Juni nanti.

Fachrul menuturkan hal tersebut usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomunikasi dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Azis Al-Saud.

"Bapak Presiden mengatakan habis komunikasi dengan Raja Salman. Sehingga beliau menyarankan gimana kalau mundur dulu sampai awal Juni siapa tahu ada perkembangan," ujar Fachrul melalui video conference, Selasa (19/5/2020).

Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersama istri dan dua puteranya, berposen bersama Raja Salman, penguasa Arab Saudi di Riyahd, Minggu (14/4/2019). [Instagram/Jokowi]
Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersama istri dan dua putranya, berpose bersama Raja Salman, penguasa Arab Saudi di Riyadh, Minggu (14/4/2019). [Instagram/Jokowi]

Fachrul menyebut Kementerian Agama tetap menunggu perkembangan soal penyelenggaraan ibadah Haji dari Pemerintah Arab Saudi.

Baca Juga: Jalan Panjang Eks Pebulutangkis Maria Febe Jadi Mualaf: Senang Dengar Adzan

Dia berharap Pemerintah Arab Saudi segera memberikan kepastian soal pelaksanaan Haji di tengah pandemi Covid-19.

"Tadinya kami buat dateline tanggal 20 Mei, kami mundur jadi 1 Juni sesuai petunjuk bapak presiden setelah bicara dengan Raja Salman. Mungkin akan ada kepastian kalau di sana lebih baik," jelasnya.

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. (Suara.com/Ria Rizki)
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. (Suara.com/Ria Rizki)

Lebih lanjut, Fachrul menyebut meski belum ada keputusan penyelenggaraan ibadah Haji dari Pemerintah Arab Saudi, Kemenag sudah menyiapkan tiga alternatif.

"Kita sudah menyiapkan 3 alternatif. Satu, berangkat semua sesuai kuota. Kedua, berangkat sebagian mungkin ada physical distancing. Ketiga, gagal berangkat semua. Tapi kita tidak bisa nunggu lama-lama," pungkas Menag Fachrul Razi.

Baca Juga: Menag: Akan Ada Lonjakan Penularan Corona Jika Warga Salat Ied di Masjid

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI