Vietnam Catatkan 33 Hari Tanpa Kasus Covid-19 Baru dan Kematian

Selasa, 19 Mei 2020 | 20:03 WIB
Vietnam Catatkan 33 Hari Tanpa Kasus Covid-19 Baru dan Kematian
Pengendara motor mengenakan masker saat berkendara melewati Opera House di Hanoi, Vietnam, Kamis (23/4/2020). [AFP/Manan Vatsyayana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vietnam mencatatkan tidak adanya penambahan kasus baru infeksi virus corona maupun kematian selama 33 hari berturut-turut.

Menyadur New Strait Times, Komite Nasional untuk Pencegahan dan Kontrol Covid-19 Vietnam mengumumkan kabar baik ini pada Selasa (19/5) pagi.

Hingga kini, jumlah total infeksi di negara yang berbatasan langsung dengan China ini sejumlah 324 kasus. Adapun 184 diantaranya merupakan kasus impor.

Sebanyak 11.326. orang masih berada dalam pengawasan kesehatan dan karantina, dengan rincian, 302 orang berada di rumah sakit, 8.929 orang di fasilitas karantina, sementara sisanya melakukan karantina di rumah.

Baca Juga: Menyusul Pangandaran, Gempa Magnitudo 4,6 Terasa Hingga ke Jogja

Sementara. 263 pasien telah pulih dan sisanya tengah dirawat di delapan fasilitas medis provinsi maupun pusat.

Siswa-siswi di Vietnam kembali masuk sekolah setelah 3 bulan lockdown.[AFP/Manan VATSYAYANA]
Siswa-siswi di Vietnam kembali masuk sekolah setelah 3 bulan lockdown.[AFP/Manan VATSYAYANA]

Berkaca pada nihilnya kasus baru, Komite Nasional untuk Pencegahan dan Kontrol Covid-19 Vietnam pada Jumat (15/5), telah mengajukan proposal untuk mengkahiri pandemi kepada Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, berdasarkan laporan anggota komite kepada Tuoi Tre.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Vietnam, Kidong Park, mengatakan kepada Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam bahwa ia terkesan dengan langkah-langkah cepat dan efektif yang telah diterapkan oleh Vietnam.

"Saya ingin menghabiskan waktu menganalisis dan mensintensis pelajaran dan pengalaman dalam mencegah dan mengendalikan epidemi dari Vietna, untuk berbagi dengan masyarakat internasional," ujar Park.

Baca Juga: Badai Amphan Mengancam, Puluhan Ribu Warga India dan Bangladesh Dievakuasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI