Suara.com - Presiden Joko Widodo a.k.a Jokowi sempat mengajak masyarakat untuk hidup damai berdampingan dengan virus corona covid-19.
Alih-alih sepakat, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla atau JK justru menilai berdamai dengan covid-19 berisiko kematian.
JK mengatakan covid-19 adalah virus yang ganas. Virus itu menyerang manusia tanpa pandang bulu.
Masyarakat bisa memerangi covid-19 dengan mengubah gaya hidup yang lebih disiplin akan kebersihan.
Baca Juga: Kini Giliran Gubernur Jateng Ajak Warga Berdamai dengan Covid-19
Saat ini, masyarakat harus lebih rajin mencuci tangan dengan sabun hingga menggunakan masker, bukan malah berdamai dengan covid-19.
"Tidak berarti kita berdamai, risikonya mati," kata JK dalam diskusi webinar Universitas Indonesia, Selasa (18/5/2020).
Menurut Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI tersebut, perdamaian itu hanya dapat terwujudkan apabila ada kesepakatan antar kedua belah pihak.
Sedangkan tidak akan mungkin terjadi apabila hanya manusia saja yang menginginkan kedamaian.
"Kalau berdamai itu kalau dua-duanya ingin berdamai, kalau kita hanya ingin damai tapi virusnya tidak, bagaimana?" tanyanya.
Baca Juga: Jokowi Mau Berdamai dengan Corona, WHO Ingatkan Bahaya Herd Immunity
"Jadi istilah damai agak kurang pas karena damai itu harus kedua belah pihak".