Lewat Kotak Emosi, Lansia di Portugal Bisa Jumpa Keluarga di Tengah Corona

Selasa, 19 Mei 2020 | 16:08 WIB
Lewat Kotak Emosi, Lansia di Portugal Bisa Jumpa Keluarga di Tengah Corona
Tangkapan layar laman berita Euronews.com yang menampilkan foto keluarga tengah mengunjungi lansia lewat kotak emosi di panti jompo Montepio di Lisbon, Portugal. (Euronews.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah bukan rahasia jika orang tua atau lansia menjadi kelompok paling rentan terinfeksi virus Corona yang kini mewabah hampir di seluruh dunia.

Kerentanan itu membuat sebagian besar lansia, khususnya yang ditinggal dipanti jompo, mengalami kesulitan berjumpa dengan keluarga tercinta.

Kebijakan lockdown diberbagai negara, serta pembatasan jumlah kunjungan ke panti jompo demi mengantisipasi penyebaran Covid-19, menjadi faktor utama.

Namun, para lansia di Portugal bisa mengakhiri penantiannya untuk berjumpa keluarga di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Update Corona RI 19 Mei, 18.496 Orang Terinfeksi COVID-19, 4.467 Sembuh

Lewat 'Box of Emotions' atau kotak emosi, mereka bisa bertemu orang tercinta tanpa harus khawatir terpapar Covid-19.

Menyadur Euronews, kotak emosi merupakan sebah ruangan khusus yang diciptakan panti jompo Montepio di Lisbon, Portugal.

Ruangan itu dibangun menggunakan kaca transparan atau plexiglass, sehingga lansia bisa aman berjumpa dengan keluarganya.

"Jarak aman yang diminta DGS (Direktorat Jendral Kesehatan) sekitar dua meter," kata Pedro Santos, Presiden Rumah Perawatan Montepio dilansir dari Euro News, Selasa (19/5/2020).

"Dengan kotak emosi, kita berhasil memperkecil jarak jadi satu sentimeter."

Baca Juga: OJK Minta Nasabah yang Kebal Corona Agar Bayar Kredit

Inovasi yang diciptakan panti jompo Montepio diapresiasi oleh keluarga para lansia, saalah satunya Jose Navarro. Ayah Navarro merupakan penghuni panti jompo tersebut.

"Kami memang tidak dapat menyentuh mereka (para lansia), tidak ada kontak, tetapi fakta berada di sana dan menatap mata mereka adalah pengalaman sangat positif," kata Jose Navarro.

Navarro mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah menyulitkan ayahnya yang kini tinggal di panti jompo.

Sang ayah yang mengalami demensia atau pikun, merasa marah karena anak-anaknya tak lagi mengunjnya setiap pekan.

Keluarga Navarro dan sang ayah akhrinya bisa kembali berjumpa lewat kotak emosi. Hal itu disebutnya sebagai momen yang menyentuh dan berkesan.

"Pesan yang ingin saya sampaikan kepada ayah saya (adalah) semuanya membaik, kita lebih dekat satu sama lain dan cepat atau lambat semuanya akan kembali normal," ujar Navarro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI