Tak Puas Kinerja WHO, Donald Trump Ancam Hentikan Pendanaan Secara Permanen

Selasa, 19 Mei 2020 | 15:24 WIB
Tak Puas Kinerja WHO, Donald Trump Ancam Hentikan Pendanaan Secara Permanen
Presiden AS Donald Trump memberikan pernyataan tentang perkembangan pandemi virus corona di Gedung Putih. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak puas dengan kinerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menangani pandemi Covid-19. Dia pun mengancam AS akan menghentikan pendanaan kepada WHO secara permanen.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menghentikan sementara pendanaan bagi WHO sejak 14 April lalu. AS menuding WHO cendrung memihak kepada China ihwal pandemi virus corona COVID-19.

"Saya tidak bisa membiarkan pajak Amerika Serikat terus membiayai sebuah organisasi yang dalam keadaan saat ini, sangat jelas tidak melayani kepentingan Amerika," kata Trump dikutip Global News, Selasa (19/5/2020).

Lewat akun Twitternya, Trump juga mengunggah dua lembar surat yang ditujukan kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (18/5/2020).

Baca Juga: Habib Bahar bin Smith Dipenjara di Blok A, Pernah Ditempati Buni Yani

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)

Surat itu mencantumkan tuduhan bahwa WHO telah mengabaikan peringatan dari China di awal-awal terdeteksinya virus Corona di kota Wuhan.

"Administrasi saya sudah memulai diskusi dengan Anda tentang cara mereformasi organisasi ini," tulis surat yang diunggah Trump.

“Tetapi tindakan diperlukan dengan cepat. Kami tidak punya waktu untuk disia-siakan."

Surat itu dikirim Trump beberapa jam setelah dirinya mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa Amerika Serikat tengah mempertimbangkan pemotongan serius bagi pendanaan WHO.

Sebagaimana diketahui Amerika Serikat merupakan donatur terbesar bagi organisasi kesehatan itu. Pertahunnya, AS mengucurkan dana hingga 400 juta dolar atau sekitar Rp 5,9 triliun.

Baca Juga: Pasar Anyar Ramai Lagi usai Dibongkar, Pedagang-Pembeli Abaikan Jaga Jarak

"Mereka memberi kami banyak nasihat buruk, nasihat mengerikan. Mereka sangat salah, selalu di pihak China," tuding Trump.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI