Fang Fang, Penulis Buku Harian Corona asal Wuhan yang Dibenci Warga China

Selasa, 19 Mei 2020 | 14:58 WIB
Fang Fang, Penulis Buku Harian Corona asal Wuhan yang Dibenci Warga China
Fang Fang, penulis asal China yang menceritakan kondisi kota Wuhan saat pandemi Covid-19.[Weibo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fang Fang adalah seorang penulis China pemenang penghargaan yang mendokumentasikan hidupnya di Wuhan pada awal wabah virus corona melalui sebuah buku berjudul Wuhan Diary.

Menyadur BBC News, Fang Fang pertama mulai menerbitkan buku secara online pada bulan Januari, saat itu virus corona masih dianggap sebagai krisis lokal.

Buku tersebut banyak dibaca, menggambarkan sekilas kondisi kota tempat virus pertama kali muncul.

Pada Januari, Wuhan menjadi tempat pertama di dunia yang menerapkan lockdown sebagai langkah untuk menanggulangi virus.

Baca Juga: China Minta Penyelidikan Covid-19 Tunggu Pandemi Selesai, Ini Respons WHO

Ketika itu, popularitas Fang Fang mulai tumbuh. Penerbit kemudian mengumumkan akan menyusun entri dan mempublikasikannya dalam beberapa bahasa.

Penulis berusia 58 tahun tersebut menjadi perhatian dunia ketika berita sedang sangat disaring dan sumber berita independen mengenai virus corona dan kondisi di China langka.

Fang Fang dengan cepat muncul sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan, tidak diragukan lagi didorong oleh latar belakangnya sebagai penulis terkenal.

"Negara ini membutuhkan penulis dengan hati nurani seperti Anda. Masyarakat telah kehilangan kepercayaan kepada banyak media resmi, kata seorang pengguna di Weibo," menurut situs berita The Independent.

Saat Fang Fang menerima pengakuan internasional yang cukup baik,banyak orang China justru marah terhadap tulisannya. Bahkan ada pula yang menyebut dia pengkhianat.

Baca Juga: WHO Akan Lakukan Penyelidikan Covid-19, China: Tunggu Pandemi Terkendali

Pasar Huanan, Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya virus corona jenis baru yang menyebabkan 617 orang terkena pneumonia berat dan 17 di antaranya tewas. Pasar seluas tujuh kali lapangan bola itu menjual hasil laut, unggas, ular, kelelawar, binatang ternak, dan binatang liar. (ANTARA/HO-yehuoqingnian/mii)
Pasar Huanan, Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya virus corona jenis baru yang menyebabkan 617 orang terkena pneumonia berat dan 17 di antaranya tewas. Pasar seluas tujuh kali lapangan bola itu menjual hasil laut, unggas, ular, kelelawar, binatang ternak, dan binatang liar. (ANTARA/HO-yehuoqingnian/mii)

Tentang apa buku hariannya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI