Suara.com - Kerusuhan antara pengunjuk rasa dengan pihak kepolisian meletus di jalanan El Bosque, Santiago, Chili pada Senin (18/5).
Menyadur dari BBC, para demonstran turun ke jalan guna menyerukan protes soal krisis makanan yang terjadi di Chile sebagai buntut dari pandemi virus corona.
Sekelompok pengunjuk rasa melemparkan batu, membakar tumpukan kayu dan berteriak di sepanjang jalan pinggiran selatan Santiago yang disebutkan sebagai lingkungan miskin.
Berdasarkan siaran televisi setempat, polisi pun menggunakan gas air mata dan meriam air guna meredakan kerusuhan dan membubarkan kerumunan.
Baca Juga: Pemerintah: Salat Ied Berjamaah di Masjid dan Lapangan Dilarang
Terkait krisis akibat pandemi di Chili, walikota distrik Sadi Melo mengatakan mereka menghadapi situasi yang sangat kompleks karena kelaparan dan kurangnya lapangan pekerjaan.
Sementara Presiden Chili Sebastian Pinera, dalam pidatonya mengatakan akan memberikan bantuan makanan bagi mereka yang membutuhkan.
Pemerintah akan menyediakan sekitar 2,5 juta paket makanan dan kebutuhan pokok untuk satu minggu ke depan.
"Kami akan memprioritaskan keluarga yang paling rentan," kata Pinera.
Menyusul pengumuman presiden, Walikota Santiago Felipe Guevara mengimbau penduduk agar berdiam diri di rumah demi keselematan bersama.
Baca Juga: Publik Ledek Lagu #TidakMudik yang Dinyanyikan Menteri-menteri Jokowi
"Saya memahami kesedihan dari jutaan warga Chili, ribuan kelaparan," ujarnya melalui unggahan twitter.