Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa pria dengan penis besar lebih rentan tertular virus corona Covid-19. Narasi tersebut beredar luas di media sosial.
Narasi itu diunggah melalui akun media sosial Facebook. Salah seorang pengguna mencantumkan link berita dari media BBC-News.us dengan judul artikel 'WHO: Pria berpenis besar lebih rentan tertular covid-19'.
Pada deskripsi artikel disebutkan bahwa temuan tersebut disebutkan dalam konferensi pers WHO.
"Hasil riset ini diungkapkan dalamkonferensi pers di markas besar WHO di Jenewa, minggu (17/5/) siang."
Baca Juga: PSBB Bandung Diperpanjang Sampai 29 Mei 2020, Mal Masih Dilarang Beroperasi
Benarkah narasi yang dimuat dalam media tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Suara.com, Selasa (19/5/2020), narasi yang dimuat dalam media BBC-News.us adalah narasi yang salah. Link artikel dari BBC-News.us bukanlah berasal dari media mainstream BBC News.
Saat tim CekFakta Suara.com mencoba membuka link yang dimuat dalam media sosial tersebut, muncul laman pembuatan berita hoaks bernama The Fake News Generator.
Pada bagian kanan laman tertulis "You clicked this fake news story. Now Make your own! (Anda mengklik artikel berita hoaks. Sekrang buatlah berita hoaksmu sendiri!)"
Baca Juga: Masuk Sel Khusus karena Tak Patuh, Bahar Smith Dibui Lagi hingga 2021
Dalam laman tersebut, siapapun bisa membuat judul berita hoaks sendiri, deskripsi berita, hingga foto sesuka hati. Bahkan, siapapun bisa memilih portal media besar yang dicatut namanya untuk meyakinkan orang bahwa berita hoaks tersebut merupakan berita sungguhan.
Sejumlah media internasional yang dicatut dalam laman tersebut antara lain CBS-News.us, Aljazeera.com, BBC-News.us, CNN-Breaking-News.com, dan The-Young-Turks.com.
WHO telah mengumumkan kelompok orang yang rentan tertular virus corona. Virakan mudah menginfeksi orang-orang dengan penyakit bawaan seperti asma, diabetes bahkan jantung sehingga menyebabkan infeksi Covid-19 semakin parah.
Selain itu, kelompok orang-orang lanjut usia (lansia) juga rentan tertular virus tersebut. Sebab, seiring bertambahnya usia mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh.
Dalam jurnal, penelitan hingga pemberitaan manapun tidak ditemukan bahwa WHO tidak pernah menyebutkan bahwa pria dengan penis besar berpeluang besar terinfeksi virus corona.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan pria dengan penis besar rentan terinfeksi virus corona adalah narasi yang salah. Narasi tersebut masuk dalam kategori konten hoaks.