Polisi Myanmar Sita Pabrik Obat-obatan Terlarang Terbesar di Asia Tenggara

Selasa, 19 Mei 2020 | 13:21 WIB
Polisi Myanmar Sita Pabrik Obat-obatan Terlarang Terbesar di Asia Tenggara
ilustrasi obat-obatan terlarang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Myanmar telah melakukan penyitaan terhadap sebuah pabrik obat-obatan terlarang dengan status terbesar di Asia Tenggara. Ratusan kilogram obat-obat berhasil disita dengan berbagai jenis.

Menyadur BBC News, Polisi di Myanmar telah menyita obat-obatan terlarang terbesar di Asia Tenggara yang skalanya "tidak bisa digambarkan dengan grafik".

Lebih dari 200 juta tablet metamfetamin, 500 kg kristal metamfetamin dan 300 kg heroin ditemukan dalam penggerebekan di negara bagian Shan di timur laut.

Sejumlah 33 orang ditangkap dalam operasi, yang dilakukan antara Februari dan April.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan 6 Jenis Baru Virus Corona pada Kelelawar di Myanmar

Para tersangka mengatakan kepada polisi bahwa sebagian besar obat-obatan itu akan dijual di Myanmar dan di negara-negara tetangga, kata Kolonel Zaw Lin dari kantor kontra-narkotika Myanmar kepada kantor berita Reuters.

Lebih dari 3.700 liter methylfentanyl, produk yang digunakan untuk membuat fentanyl opioid yang kuat, juga ditemukan. Fentanyl 50 kali lebih kuat dari heroin dan 100 kali lebih kuat dari morfin.

Obat tersebut bahkan telah memicu krisis opioid di AS. Rata-rata, 130 orang Amerika meninggal karena overdosis opioid setiap hari, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Perwakilan UNODC Asia Tenggara dan Pasifik Jeremy Douglas mengatakan penyitaan pabrik tersebut sekaligus menunjukkan tren baru dalam produksi opioid sintetis yang muncul "dalam skala yang tidak diantisipasi siapa pun".

Myanmar adalah penghasil opium terbesar kedua di dunia, setelah Afghanistan. Perdagangan obat terlarangnya telah berkembang karena tanah pegunungan.

Baca Juga: Myanmar Laporkan Kematian Perdana Akibat Corona, Pasien Idap Kanker Hidung

Myanmar juga terletak di "Segitiga Emas", sebuah wilayah yang berdekatan dengan Cina, Laos dan Thailand, yang dikenal sebagai pemasok dan perdagangan obat-obatan multi-miliar dolar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI