Brasil Urutan Ketiga Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia

Selasa, 19 Mei 2020 | 13:20 WIB
Brasil Urutan Ketiga Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia
Mobil alat berat menggali kubur bagi korban meninggal akibat virus corona di kota Manaus, Brasil, yang mencapai 100 kematian per hari. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brasil menjadi salah satu negara di benua Amerika yang juga memiliki jumlah kasus virus corona dalam jumlah banyak. Bahkan hingga kini menjadi terbanyak ketiga di dunia.

Menyadur AFP, menurut laporan resmi yang dirilis Senin(18/05) Brasil menjadi negara ketiga dengan jumlah kasus terbanyak di dunia.

Sejumlah 254.220 kasus dikonfirmasi, Brasil kini telah melampaui Inggris, Spanyol dan Italia dalam daftar total infeksi Covid-19 dunia, dan berada di belakang Amerika Serikat (1,5 juta kasus) dan Rusia (290.000 kasus).

Brasil telah mencatat 16.792 kasus kematian, berada di urutan keenam tertinggi di dunia. Tetapi para ahli mengatakan angka sebenarnya bisa 15 kali lebih tinggi atau bahkan lebih.

Baca Juga: Lewati Spanyol dan Italia, Kasus Virus Corona Brasil Kini 235 Ribu

Bukan hanya soal virus corona, negara raksasa di Amerika Selatan yang berpenduduk 210 juta orang ini juga menghadapi pertempuran politik tentang bagaimana merespons virus tersebut.

Ratusan makam jenazah covid-19 yang telah dipersiapkan di Sao Paulo, Brasil. (Anadolu Agency)
Ratusan makam jenazah covid-19 yang telah dipersiapkan di Sao Paulo, Brasil. (Anadolu Agency)

Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro membandingkan virus itu dengan "flu ringan" dan mendesak negara untuk kembali bekerja dan menghentikan kehancuran ekonomi.

Di sisi lain, otoritas negara bagian dan lokal meminta warga untuk tinggal di rumah dan mempraktikkan jarak sosial - yang didukung oleh Mahkamah Agung, yang memberi mereka keputusan akhir dalam masalah ini.

Presiden Bolsonaro sudah mengganti menteri kesehatan untuk ketiga kalinya sejak pandemi dimulai.

Dia memecat menteri kesehatan pertama setelah secara terbuka membuat langkah-langkah untuk tetap tinggal di rumah, dan yang kedua mengundurkan diri minggu lalu setelah kurang dari satu bulan bekerja. Pengunduran dirinya dilaporkan atas desakan presiden pada penggunaan obat klorquin, obat malaria yang kontroversial dan belum terbukti untuk mengobati Covid-19.

Baca Juga: Ironis! Presiden Brasil Turun ke Jalan, Ikut Protes Anti-Lockdown

Rumah sakit di beberapa daerah beroperasi dengan kapasitas penuh, dan kota-kota dengan kasus paling parah mulai mengubur korban secara massal, bahkan ketika jumlah infeksi terus meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI