Eropa Dihantui Wabah Corona Gelombang Kedua karena Longgarkan Lockdown

Selasa, 19 Mei 2020 | 03:05 WIB
Eropa Dihantui Wabah Corona Gelombang Kedua karena Longgarkan Lockdown
Warga Eropa di tengah wabah corona. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Italia dan Spanyol termasuk dalam sejumlah negara Eropa yang siap memperlonggar pembatasan mulai hari Senin (18/05).

Sebagian besar tempat usaha di Italia, termasuk bar dan penata rambut, dibolehkan untuk buka kembali setelah lebih dari dua bulan tutup, karena karantina wilayah nasional untuk menekan penyebaran virus corona.

Spanyol siap melonggarkan pembatasan di luar kota Madrid dan Barcelona, dengan mengizinkan masyarakat berkumpul hingga sepuluh orang.

Langkah-langkah ini mengikuti penurunan konsisten dalam jumlah kematian harian yang tercatat.

Baca Juga: Roda Ekonomi Diputar, Hongaria dan Slovenia Sepakat Buka Perbatasan 1 Juni

Bagaimana berbagai pelonggaran pembatasan diberlakukan di Eropa Italia longgarkan lockdown, perdana menteri: 'bisnis tak bisa menunggu sampai vaksin ditemukan' Lima krisis besar dunia selain virus corona

Pada hari Minggu, Italia mencatat angka kematian harian paling sedikit sejak memberlakukan lockdown pada bulan Maret.

Pemerintahnya mengatakan 145 orang meninggal dunia karena virus dalam 24 jam terakhir. Ini menandai penurunan yang signifikan dari angka kematian harian tertingginya, yaitu di atas 900 pada 27 Maret.

Di Spanyol, angka kematian harian turun di bawah 100 untuk pertama kalinya sejak memberlakukan lockdown.

Namun pihak berwenang memperingatkan bahwa kelengahan terhadap virus bisa menyebabkan gelombang kedua infeksi.

Apa yang terjadi pada hari Senin?

Restoran, bar, kafe, penata rambut, dan toko diizinkan untuk dibuka kembali di Italia dengan syarat menerapkan penjarakan sosial.

Baca Juga: Mediatek Umumkan SoC Dimensity 820 untuk Ponsel Menengah

Gereja-gereja Katolik sedang bersiap untuk kembali mengadakan Misa, tapi akan ada penjarakan sosial yang ketat dan para jemaat harus mengenakan masker. Agama lain juga diizinkan untuk mengadakan layanan keagamaan.

Namun para pejabat kesehatan memperingatkan bahwa kerumunan besar tetaplah berbahaya.

Di Spanyol, sebagian besar orang akan keluar dari karantina wilayah pada akhir pekan.

Tempat duduk di luar ruangan di bar dan restoran akan diizinkan mulai hari Senin, begitu pula perkumpulan keluarga dan pertemuan antara kawan selama yang berkumpul tidak lebih dari 10 orang.

Di Madrid dan Barcelona, bersama dengan bagian barat laut, sebagian besar pembatasan akan tetap berlaku, namun beberapa toko kecil diizinkan untuk kembali buka.

Italia sekarang "nyaris" menghentikan penularan virus, kata kepala pusat kesehatan darurat, Fernando Simon, pada hari Minggu.

Namun ia memperingatkan bahwa risiko gelombang kedua kasus "masih sangat besar".

Negara lainnya di Eropa, Belgia, akan mulai membuka kembali sekolah dasar dan menengah dengan pengaturan yang ketat pada hari Senin.

Portugal, Yunani, Denmark, dan Irlandia termasuk sejumlah negara yang juga akan melonggarkan aturan pembatasan mereka.

Perkembangan lainnya di dunia:

Lebih dari 4,6 juta kasus virus korona telah dilaporkan secara global, menurut Johns Hopkins University, dan jumlah total kematian telah meningkat menjadi lebih dari 312.000 Brasil telah melampaui Spanyol dan Italia sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi terkonfirmasi terbanyak keempat di dunia Ketua Federal Reserve AS memperingatkan bahwa ekonomi Amerika mungkin tidak akan pulih dari pandemi sampai akhir 2021 Inggris melaporkan 170 kematian baru terkait virus corona angka terendah sejak karantina wilayah dimulai Sementara itu, India memperpanjang lockdown nasional hingga 31 Mei, meskipun telah cukup dilonggarkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI