Dampak Corona Jepang Kembali Resesi, Bagaimana Bisa Bangkit?

Selasa, 19 Mei 2020 | 02:05 WIB
Dampak Corona Jepang Kembali Resesi, Bagaimana Bisa Bangkit?
Wara Jepang di tengah wabah corona. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Memang Jepang diperkirakan akan mengalami penyusutan sebesar 22% pada periode April-Juni, namun kontraksi yang dialami Amerika, mungkin akan lebih besar lagi, yaitu 25%.

Tingkat penyusutan tahunan 3,4% pada kuartal pertama 2020 juga lebih rendah dibandingkan Amerika, yang mengalami tingkat penyusutan tahunan 4,8% pada periode yang sama.

Bagi perekonomian Amerika, ini adalah penurunan paling tajam sejak Depresi Besar pada 1930-an.

China, kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, mengalami penyusutan sebesar 6,8% pada tiga bulan pertama 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini adalah kontraksi kuartalan pertama sejak China melakukan pencatatan resmi atas kegiatan perekonomian mereka.

Baca Juga: ICW: Dokumen Perjanjian Kerjasama Kartu Prakerja Harus Dibuka ke Publik

Namun, baik Amerika maupun China belum mengumumkan mereka secara teknis mengalami resesi, yang ditandai dengan pertumbuhan negatif dalam dua kuartal secara berturut-turut.

Para analis memperkitakan, keduanya akan mengumumkan resesi dalam beberapa bulan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI