Dampak Corona Jepang Kembali Resesi, Bagaimana Bisa Bangkit?

Selasa, 19 Mei 2020 | 02:05 WIB
Dampak Corona Jepang Kembali Resesi, Bagaimana Bisa Bangkit?
Wara Jepang di tengah wabah corona. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jika demikian keadaannya, maka ini akan menjadi penyusutan terbesar dalam sejarah Jepang modern.

Pemerintah sudah mengumumkan paket stimulus senilai US$1 triliun, yang terbesar yang pernah dikeluarkan pemerintah, dan bank sentral telah juga memperluas cakupan stimulus untuk kedua kalinya pada April.

Perdana Menteri Shinzo Abe berjanji mengumumkan bujet kedua untuk mendanai kebijakan-kebijakan ekonomi dengan tujuan menekan dampak ekonomi dari wabah virus corona.

Bagaimana Jepang bisa bangkit dari keterpurukan?

Tantangan yang dialami Jepang bisa dikatakan unik karena selama beberapa dekade mengalami stagnasi, jika dibandingkan dengan perekonomian Amerika Serikat dan China misalnya.

Baca Juga: ICW: Dokumen Perjanjian Kerjasama Kartu Prakerja Harus Dibuka ke Publik

Jepang juga sangat tergantung dengan ekspor dan tidak punya kontrol yang besar terkait permintaan konsumen di negara lain, yang dalam beberapa bulan terakhir terdampak hebat oleh kebijakan karantina wilayah untuk menekan wabah Covid-19.

Merek-merek terkenal Jepang, seperti Toyota dan Honda, mengalami kelesuan penjualan di seluruh dunia.

Turisme, yang juga sejak lama menjadi andalan, juga terpukul karena wabah menyebabkan minimnya kunjungan wisatawan asing ke Jepang.

Sejauh ini kasus positif virus corona di negara ini lebih dari 16.000 dengan angka kematian di kisaran 740.

Dalam jangka pendek, ekonomi Jepang, sama halnya dengan negara-negara maju lain, diprediksi suram.

Baca Juga: Tegur Suami saat Mabuk-mabukan di Rumah, Dokter Ini Malah Dianiaya

Covid-19: Gejala, penyebaran, cara penanganan, pengobatan dan penyembuhan Peta dan infografis terkait pasien terinfeksi, meninggal dan sembuh di Indonesia dan dunia Enam vaksin virus corona yang sudah diuji coba pada manusia

Meski demikian, dibandingkan dengan negara-negara maju lain, dampak yang dialami Jepang tak terlalu buruk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI