Suara.com - Video tenaga medis buang muka saat pejabat berkunjung ke rumah sakit viral di media sosial.
Aksi tersebut terjadi di Rumah Sakit Saint-Pierre Belgia. Para tenaga medis melakukan aksi diam ketika Perdana Menteri (PM) Belgia berkunjung ke RS pada hari Minggu (17/5/2020).
Awalnya, mereka terlihat berbaris seperti hendak menyambut kedatangan PM Belgia Sophie Wilmes. Namun, ketika mobil orang nomor satu di Belgia itu mulai mendekat, tenaga medis balik badan dan buang muka.
BACA JUGA: Indonesia Terserah Viral, Ini Ungkapan Kekecewaan Warganet Paling Menohok!
Baca Juga: Viral, Foto Pemakaman Peti Kecil Ini Bikin Hati Najwa Shihab Amblas
Aksi mereka pun viral di media sosial usai diunggah oleh beberapa akun Twitter, salah satunya oleh @eliistender10.
Ia menulis, "Demonstrasi yang paling lantang justru adalah ketika tenaga medis tak mengucapkan satu patah kata pun saat menyambut Perdana Menteri Belgia terkait penanganan pandemi di sana."
Atas aksinya itu, mereka menerima banyak pujian dari warganet. Beberapa bahkan menyebut aksi mereka sebagai suatu hal yang "mengundang rasa hormat".
"Saya hormat dengan mereka. Ini contoh yang sempurna yang menunjukkan kalau aksi memang lebih lantang daripada kata-kata. Tak ada nyanyian ofensif atau plakat yang tidak ada artinya, hanya keheningan yang bermartabat dan oh itu pasti sangat menyakitkan. Angkat topi untuk Belgia," tulis @Chr15Wilkinson.
"Demo terbaik yang pernah aku lihat selama bertahun-tahun," kata @teaguestar.
Baca Juga: Viral Perawat Positif Virus Corona di Surabaya Meninggal Saat Hamil 4 Bulan
BACA JUGA: Tak Ada Lebaran Bagi Tenaga Medis, 'Mimpi yang Sudah Disimpan dalam Lemari'
Selain itu, beberapa warganet mencoba untuk meluruskan permasalahan yang memicu aksi protes mereka.
Mereka mengatakan aksi tersebut bukan soal performa pemerintah dalam menangani pandemi, melainkan karena tenaga medis yang telah berjuang tak dihargai secara setimpal.
"Itu bukan karena penanganan pandemi. Itu karena tenaga medis tidak mendapat perlindungan yang maksimal sebagaimana mestinya dan tidak diperlakukan dengan baik bahkan ketika mereka sangat dibutuhkan selama pandemi. Itu bedanya," kata @GMathys.