Suara.com - Kisah pilu dialami oleh seorang tukang pos yang tampak sedih saat berteduh dari lebatnya hujan. Seorang pengguna Facebook membagikan cerita pilu itu di sosial media.
Menyadur dari World of Buzz, lockdown di Malaysia atau Movement Control Order (MCO) telah membuat beban kerja tukang pos itu meningkat drastis seiring dengan banyaknya aktivitas belanja online.
Namun timbal balik yang didapatkan oleh tukang pos itu justru sebaliknya. Pemuda itu tak mendapatkan tunjangan bonus dan hari raya dari perusahaan tempatnya bekerja.
"Tahun lalu, perusahaan membayar bonus sebesar 1000 Ringgit Malaysia. Tahun ini, beban kerjanya telah meningkat tetapi tidak ada bonus," kata tukang pos itu.
Baca Juga: Sudah Saatnya Generasi Milenial Menjadi Gladiator dalam Pengawasan Pemilu
Gaji bulanannya tak cukup untuk memenuhi keutuhannya. Pascakematian ayahnya tiga tahun lalu, pemuda itu menjadi tulang punggung keluarganya.
Kini, ia harus menanggung beban sewa rumah dan keperluan sehari-hari keluarganya. Belum lagi, ia juga harus membayar cicilan sepeda motornya.
"Gaji bulanan saya hanya 1000 Ringgit Malaysia. Saya benar-benar membutuhkan bonus ini," kata tukang pos itu lagi.
Pengguna Facebook yang mengetahui tukang pos itu tengah meringkuk di sisi jalan. Ia menangis dalam diam ketika hujan lebat membuatnya harus berteduh.
Warganet itu mulanya mengira si tukang pos baru saja bertengkar dengan kekasihnya, namun ketika dia tahu bahwa si tukang pos mengancam mogok di telepon, iapun tahu itu adalah soal mata pencahariannya.
Baca Juga: Liga Inggris Berlanjut, Banyak Pertandingan yang Akan Disiarkan Gratis
Namun tukang pos itu hanya mengaku bahwa dia baru saja menerima telepon dari temannya bahwa bonusnya tidak akan turun tahun ini.