Suara.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna melantik dan menyematkan secara simbolis wing penerbang kepada 42 perwira TNI AU pada upacara Wisuda Siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan ke-97 atau Wing Day, di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/5/2020).
KSAU juga melantik dua perwira TNI AD, dan satu perwira lulusan Sekbang Malaysia.
Upacara Wng Day hari ini sekaligus menjadi tonggak sejarah baru karena untuk pertama kalinya TNI AU memiliki pilot pesawat tempur perempuan atau fighter yang akan menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.
Adalah Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti yang pada Senin ini menjadi satu dari 45 penerbang perwira TNI AU dan TNI AD yang diwisuda.
Baca Juga: Dikorek dari Saksi, Polisi Buat Sketsa Wajah Pelaku Pemberi Kado Mayat Bayi
Wanita kelahiran Jakarta 25 September 1995 itu mengikuti jejak sang ayah, Kolonel Sus Prayitno sebagai prajurit TNI Angkatan Udara. Namun, tak disangka prestasinya sebagai prajurit TNI AU menjadikan dirinya sebagai penerbang tempur perempuan pertama TNI AU.
Wanita yang dibesarkan di Komplek TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) Tahun 2018, di mana semasa sekolahnya di SMAN 51 Jakarta pernah terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional pada 2011.
Sejak SMA, Ajeng dikenal sebagai murid disiplin dan selalu bekerja keras. Hal itu dibuktikannya dengan aktif sebagai anggota pasukan pengibar bendara. Dari level SMA, dia sukses menembus level provinsi dan puncaknya, terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional 2011.
Setelah lulus dari SMA Negeri 51 Jakarta, dia mendaftarkan sebagai taruni AAU pada 2014. Setelah melalui berbagai tes hingga pantukir, dia berhasil lolos dan resmi menjadi calon prajurit Swa Bhuwana Paksa.
Putri pasangan Kolonel Sus Prayitno dan Wiwi Sundari ini memang memiliki tekad yang bulat untuk menjadi fighter karena para instrukturnya memberikan motivasi yang besar setelah melihat kemampuan fisik, psikis, dan bakat terbangnya yang mumpuni.
Baca Juga: Kasus Corona RI Melejit 18 Ribu: 1.191 Pasien Meninggal, 4.324 Sembuh
"Saya hanya menjalani dengan serius dan menikmati semua tahapan latihan terbang hingga akhir. Para instruktur menyemangati saya, agar bisa menjadi fighter dan sekarang hal tersebut terwujud," kata wanita yang memiliki tinggi tubuh 172 cm ini.